Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dianggap Hina Yesus, Pembukaan Olimpiade Paris Dikecam

Olimpiade 2024 Paris (X.com/Olympics)
Intinya sih...
  • Pembukaan Olimpiade Paris 2024 dianggap menghina agama Katolik dan Kristen
  • Penari LGBTQ menampilkan ulang lukisan 'Perjamuan Terakhir' oleh Leonardo da Vinci

Jakarta, IDN Times - Pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi perbincangan di jagat maya lantaran ada sejumlah bagian dari pembukaan tersebut yang dianggap menghina yesus atau agama Kristen dan Katolik.

Dilansir Anadolu, Senin (29/7/2024), salah satu yang disorot adalah penggambaran dari lukisan Leonardo da Vinci yaitu ‘Perjamuan Terakhir’ yang diperagakan ulang oleh sejumlah penari LGBTQ. Hal ini dianggap banyak orang tidak menghormati agama Kristen dan Katolik.

“Sayangnya, upacara pembukaan ini berisi adegan yang mengejek agama Kristen Katolik yang sangat kami sesalkan,” kata pernyataan Gereja Katolik Prancis, dikutip Senin (29/7/2024).

1. Propaganda LGBTQ

Selain itu, sejumlah pihak juga menyatakan bahwa pembukaan dari Olimpiade Paris malah mempromosikan LGBTQ dan menghina agama Kristen dan Katolik.

Uskup Robert Barron dari Winona-Rochester, Minnesota juga mengkritik pembukaan tersebut yang menganggap upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 sangat menjijikan.

“Prancis berusaha menampilkan sisi budaya terbaiknya dengan mengejek momen yang sangat penting dalam agama Kristen, yaitu Yesus berada di Perjamuan Terakhir, memberikan tubuh dan darahnya sebelum disalibkan, malah dibuat parodi jelek,” ucap dia.

2. Al-Azhar Mesir juga buka suara

Al-Azhar Mesir juga mengecam upacara pembukaan Olimpiade Paris yang disebutnya sebagai penghinaan terhadap Yesus.

“Ini menyinggung agama Kristen dan Katolik dengan menghina Yesus, tidak menghormati pribadinya dengan cara yang biadab dan sembrono,” demikian pernyataan dari Al-Azher Mesir.

3. Komite Olimpiade Internasional meminta maaf

Terkait kecaman luas soal pembukaan tersebut, Komite Olimpiade Internasional (OIC) meminta maaf karena ada banyak protes yang datang.

“Jelas tidak ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat pada kelompok agama mana pun. Sebaliknya, kami bermaksud menunjukkan rasa toleransi dan rasa kebersamaan. Jika ada yang tersinggung, kami mohon maaf,” tutur Juru Bicara Paris 2024, Anne Descamps.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Deti Mega Purnamasari
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us