Dihantui Penembakan Massal, Biden Mau Aturan Senjata di AS Diperketat

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan undang-undang senjata yang lebih tegas. Hal itu disampaikannya saat peringatan satu tahun pembantaian di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas pada Rabu (25/5/2023).
"Saya menyadari ini adalah hari yang sangat berat bagi semua keluarga. Mengingat itu penting, tetapi juga menyakitkan," kata presiden pada pembukaan upacara.
Ibu Negara Jill Biden menjadi tuan rumah upacara di Gedung Putih tersebut. Dia dan Biden diapit pajangan 21 lilin yang masing-masing bertuliskan nama korban.
Penembakan yang terjadi pada 24 Mei 2022 itu menewaskan 21 orang, dengan 19 diantaranya adalah anak-anak, dan melukai 17 lainnya.
1. Biden berkomitmen untuk memperketat peraturan penggunaan senjata
Dalam kesempatan itu, Biden menegaskan kembali seruannya untuk melarang senjata serbu AR-15 dan magasin amunisi berkapasitas tinggi. Ia mengatakan bahwa sudah terlalu banyak sekolah dan ruang publik yang menjadi target kekerasan.
"Dalam pandangan saya, kita masih perlu melarang senjata api AR-15, senjata serbu. Mereka telah digunakan berkali-kali adalah pembunuhan massal anak-anak dan orang tak bersalah," kata Biden, dikutip dari UPI.
Tahun lalu, Biden menandatangani Bipartisan Safer Communities Act senilai 13 miliar dolar AS (sekitar Rp194 triliun). Aturna ini bertujuan untuk meningkatkan pemeriksaan latar belakang bagi pembeli senjata di bawah usia 21 tahun dan menjadikannya kejahatan federal untuk mendapatkan senjata api di pasar gelap.
Tindakan tersebut juga menyediakan bantuan jutaan dolar untuk kesehatan mental, keamanan sekolah, program intervensi krisis dan insentif bagi negara bagian untuk memasukkan catatan remaja dalam Sistem Pemeriksaan Latar Belakang Kriminal Instan Nasional.
Awal bulan ini, Biden mengatakan dia akan berusaha memaksimalkan lebih dari selusin tindakan yang diuraikan dalam undang-undang keamanan senjata yang baru.
Menurut laporan dari para peneliti dari University of Michigan, pada 2020, lebih banyak anak dan remaja di AS yang kehilangan nyawa karena senjata api daripada penyebab lainnya.
2. Pelaku penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde berusia 18 tahun
Pada 24 Mei 2022, seorang pria bersenjata berusia 18 tahun memasuki Sekolah Dasar Robb di Uvalde dan membunuh 19 murid dan 2 orang guru. Pelaku kemudian tewas setelah ditembak oleh polisi.
Petugas penegak hukum dikritik akibat lambatnya respon mereka saat penembakan. Dibutuhkan waktu lebih dari satu jam sebelum polisi memasuki ruang kelas tempat pria bersenjata itu melepaskan tembakan.
Penjabat kepala polisi, Letnan Mariano Pargas, bahkan mengundurkan diri pada November akibat kecaman yang meluas terhadap departemennya.
Tragedi di Uvalde terjadi lebih dari seminggu setelah pria bersenjata lainnya menembak dan membunuh 10 orang di dalam supermarket Buffalo, New York, sebagai bagian dari serangan terencana yang menargetkan orang kulit hitam.
Serangkaian penembakan tersebut kemudian menimbulkan seruan untuk peningkatan reformasi senjata.
3. Ratusan orang memperingati tragedi tersebut di Uvalde Memorial Park
Melansir DW, acara peringatan yang lebih besar juga berlangsung di amfiteater luar ruangan dekat Sekolah Dasar Robb, tempat penembakan terjadi pada 24 Mei 2022.
Ratusan orang datang untuk mengenang 19 murid dan dua guru yang kehilangan nyawa mereka secara tragis dalam penembakan paling mematikan dalam hampir satu dekade. Badan legislatif Texas juga melakukan heningkan cipta pada pukul 11:30, memperingati saat penembak memasuki sekolah.
Pada Rabu malam, ratusan orang berkumpul di Uvalde Memorial Park untuk berdoa dan menyanyikan lagu untuk menandai satu tahun sejak tragedi itu. Acara dimulai dengan para peserta melepaskan kupu-kupu dari amplop putih ke udara, yang melambangkan harapan dan pembaharuan.
Saat matahari mulai terbenam, anak-anak muda yang selamat dari penembakan itu memimpin pertemuan dengan menyalakan lilin dan menciptakan suasana khidmat.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Lives Robbed, sebuah kelompok yang didirikan untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban Uvalde dan mengadvokasi langkah-langkah keamanan senjata api yang ditingkatkan.