Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Disanksi Kanada Atas Dugaan Pelanggaran HAM, China Geram

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)
Intinya sih...
  • Kanada menjatuhkan sanksi terhadap 8 pejabat senior China atas dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang dan Xizang.
  • China menyesalkan campur tangan Kanada, mendesak pencabutan sanksi, dan mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
  • Sanksi dikeluarkan setelah Kementerian Luar Negeri Kanada prihatin dengan laporan penahanan sewenang-wenang lebih dari satu juta orang di Xinjiang sejak 2017.

Jakarta, IDN Times - China menyesalkan campur tangan Kanada dalam urusan internalnya, serta mendesak negara tersebut untuk segera mencabut sanksi ilegal yang dijatuhkan kepada 8 pejabat senior China atas dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di daerah otonomi Xinjiang Uighur dan Xizang.

"Beijing mendesak keras Ottawa untuk menghentikan pertunjukan politik canggungnya dan berhenti merusak kepentingan dan citranya dengan dalih HAM," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam jumpa pers, dikutip dari China Daily pada Kamis (12/12/2024).

Mao juga berjanji bahwa negaranya akan mengambil semua langkah yang diperlukan dan dengan tegas menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya.

Beijing mengecam Kanada karena mengabaikan fakta dan memfitnah negaranya dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan campur tangan besar-besaran terhadap urusan dalam negeri China. Pihaknya juga menyebut hal tersebut pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional.

1. Mao menyerukan kepada Kanada untuk tidak ikut campur dalam urusan China

Mao menegaskan bahwa Kanada tidak memilikii kualifikasi untuk bertindak sebagai instruktur moral, menuding situasi HAM di negara lain, dan tidak pula memiliki hak untuk memposisikan dirinya sebagai hakim hak asasi manusia untuk menjatuhkan sanksi ilegal secara semena-mena.

"Kanada sendiri memiliki catatan HAM yang buruk, yang melibatkan penduduk aslinya yang menghadapi diskriminasi rasial dan perlakuan tidak adil bahkan hingga saat ini," ujar Mao.

Ia menambahkan, Ottawa menutup mata terhadap masalah-masalahnya sendiri dan sengaja membuat tuduhan-tuduhan tak berdasar terhadap negara lain. Menurutnya, menghadapi fakta-fakta tersebut, standar ganda dan kemunafikan Kanada terungkap sepenuhnya. Mao juga mendesak Kanada untuk merenungkan tindakannya sendiri.

2. Sanksi apa yang dijatuhkan Kanada ke 8 pejabat China?

Ilustrasi bendera Kanada. (pexels.com/Social Soup Social Media)

Pada 10 Desember, Kementerian Luar Negeri Kanada menjatuhkan sanksi terhadap delapan mantan dan pejabat senior China saat ini. Pihaknya sangat prihatin atas laporan bahwa Beijing telah menahan secara sewenang-wenang terhadap lebih dari satu juta orang di Xinjiang sejak 2017. Banyak diantaranya ditahan di kamp dan menghadapi kekerasan psikologis, fisik, dan seksual.

Sasaran sanksi Kanada termasuk pada mantan ketua Partai Komunis di wilayah Xinjiang, Chen Quanguo. Tindakan itu memberlakukan pembekuan aset pada pejabat yang menjadi sasaran dengan melarang warga Kanada terlibat dalam aktivitas terkait properti atau menyediakan layanan keuangan.

"Kami menyerukan kepada pemerintah China untuk mengakhiri kampanye penindasan sistematis tersebut dan menegakkan kewajiban HAM internasionalnya," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Melanie Joly dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Straits Times.

Berdasarkan laporan yang dibuat oleh kepala HAM PBB pada 2022, perlakuan China terhadap suku Uighur, minoritas etnis yang sebagian besar beragama Islam di Xinjiang, dapat dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Akan tetepi, Beijing membantah tuduhan itu.

3. Sanksi Kanada datang setelah kunjungan Menlu Joly ke China

Sanksi itu dikeluarkan hanya beberapa bulan setelah Joly mengunjungi Beijing dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. Saat itu, pertemuan mereka berbicara tentang normalisasi hubungan.

Sejak 2018, hubungan kedua negara berubah dingin setelah Meng Wanzhou, kepala keuangan perusahaan telekomunikasi Huawei, ditahan di Kanada. Beijing pun membalas dengan menangkap dua warga Kanada di China. Ketiganya akhirnya dibebaskan, akan tetapi tuduhan Ottawa tentang campur tangan politik Negeri Tirai Bambu di Kanada telah membuat hubungan keduanya tetap tegang.

Pada awal tahun ini, Duta Besar Kanada di China mengunjungi Xinjiang. Ia menyampaikan keprihatinan tentang pelanggaran HAM secara langsung kepada para pemimpin setempat. 

Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa juga telah menjatuhkan sanksi atas dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us