Sempat Cekcok, PM Israel Bakal Pecat Kepala Keamanan Shin Bet

- Netanyahu akan mengusulkan pemecatan Kepala Keamanan Shin Bet, Ronen Bar, karena kehilangan kepercayaan.
- Pemungutan suara rencana pemecatan ini diperkirakan dilakukan dalam rapat kabinet khusus pada Rabu.
- Kedua pihak sebelumnya cekcok terkait reformasi badan tersebut dan insiden serangan Hamas.
Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, akan mengusulkan kabinet untuk melakukan pemecatan terhadap Kepala Keamanan Shin Bet, Ronen Bar. Dalam pernyataan pada Minggu (16/3/2025), Netanyahu mengatakan bahwa ia kini tak lagi percaya kepada Bar.
“Setiap saat, terutama selama perang eksistensial seperti yang sedang kita hadapi, harus ada kepercayaan penuh antara perdana menteri dan kepala Shin Bet. Sayangnya, situasinya justru sebaliknya saya tidak memiliki kepercayaan seperti itu,” katanya dilansir Times of Israel.
Pemungutan suara diperkirakan akan dilakukan dalam rapat kabinet khusus pada Rabu. Rencana pemecatan ini muncul 18 bulan sebelum masa berakhirnya jabatan Bar.
Kedua pihak juga sebelumnya sempat cekcok di hadapan publik terkait reformasi badan tersebut. Netanyahu juga menuduh Shin Bet gagal mengantisipasi insiden 7 Oktober 2023, di mana Hamas menyerang pertama kali ke Israel.
1. Pemecatan Bar diduga terkait Qatargate
Sementara itu, Bar yakin rencana Netanyahu bukan hanya karena sekadar insiden tersebut. Ia mengatakan, ada maksud politik lain di balik hal itu.
"Jelas bahwa maksud di balik pemecatan saya tidak terkait dengan serangan 7 Oktober. Harapan PM akan kesetiaan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan publik adalah harapan yang sepenuhnya tidak tepat,” kata Bar, dikutip Al Jazeera.
Bar belakangan tengah menyelidiki beberapa pembantu utama Netanyahu yang terlibat dalam Qatargate, isu suap yang diduga dilakukan Qatar.
Biasanya, polisi menyelidiki dugaan kejahatan. Namun mengingat dimensi keamanan nasional, Shin Bet-lah yang memimpin.
Netanyahu sama sekali tak pernah membahas terkait Qatargate dalam pidatonya. Pekan lalu, ia mendesak Bar mengundurkan diri, tetapi Bar menolak.
Bar mengatakan, ia hanya akan mundur lebih awal dari jabatannya jika semua sandera Hamas telah dibebaskan dan penyelidikan terhadap keputusan Netanyahu pada 7 Oktober dimulai.
2. Beberapa pihak kecam rencana pemecatan Kepala Shin Bet

Pemecatan Kepala Shin Bet dikecam oleh beberapa pihak. Ketua Partai Demokrat Israel Yair Golan salah satunya, yang mengatakan bahwa pemecatan itu sama saja menyatakan perang terhadap Israel.
"Pemecatan kepala Shin Bet merupakan upaya putus asa oleh seorang terdakwa pidana untuk menyingkirkan seseorang yang setia kepada Israel dan yang sedang menyelidiki Netanyahu dan lingkaran dekatnya atas pelanggaran serius,” kata Golan.
Golan menambahkan bahwa akan ada perlawanan yang luar biasa jika pemecatan itu betul dilakukan. Pihaknya bersiap melakukan perlawanan dan tidak akan membiarkan Netanyahu mengubah Israel menjadi negara diktator dan korup.
Serupa dengan itu, Jaksa Agung Gali Baharav Miara pada Minggu malam mengirim surat kepada Netanyahu agar tak memecat Bar hingga penyelidikan Qatargate selesai. Ia menulis bahwa meskipun PM memiliki kendali tunggal terhadap pemilihan kepala Shin Bet, jabatan itu pada hakikatnya bersifat apolitis.
Ia menentang tindakan yang menyalahi aturan, yakni konflik kepentingan dalam pemerintahan Netanyahu.
3. Siapa yang akan menggantikan Bar?

Menurut Jerussalem Post, jika Bar betul dipecat, maka kemungkinan yang menggantikannya adalah wakilnya sendiri. Wakil Bar ini disebut sangat dihormati dalam agensi tersebut.
Ia telah dilibatkan dalam perundingan gencatan senjata Hamas beberapa waktu lalu. Keterlibatannya itu diyakini merupakan sinyal bahwa ia akan menjadi pengganti Bar.
Namun ada juga kemungkinan Netanyahu memilih kandidat dari luar organisasi. Kemungkinannya, ia akan memilih kepala divisi pertahanan yang kuat, seperti IDF. Independensinya juga akan dipertimbangkan.