Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Staf Kedubes Israel Tewas Ditembak di AS

ilustrasi penembakan (unsplash.com/Max Kleinen)
Intinya sih...
  • Dua staf Kedutaan Besar Israel di AS tewas dalam penembakan di Museum Yahudi, Washington.
  • Tersangka ditahan setelah meneriakkan "Bebaskan Palestina" saat penembakan. Presiden Trump dan pemimpin lain mengutuk insiden tersebut.

Jakarta, IDN Times - Dua staf Kedutaan Besar Israel di Amerika Serikat (AS) tewas dalam penembakan di luar acara di Museum Yahudi, di Washington. Seorang tersangka ditahan dalam serangan pada Rabu (21/5/2025) malam waktu setempat.

Korban tewas adalah seorang pria dan perempuan. Mereka tewas di area jalan ke-3 dan F di Northwest yang dekat dengan museum dan kantor jaksa AS. Duta besar Israel di AS mengatakan, keduanya adalah pasangan muda yang akan bertunangan.

1. Tersangka sudah ditahan

Ilustrasi borgol (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Kepala Polisi Metropolitan Washington Pamela Smith mengatakan, seorang tersangka yang terlihat mondar-mandir di luar museum sebelum acara tersebut ditahan. Tersangka diidentifikasi sementara sebagai Elias Rodriguez yang berusia 30 tahun.

"Ia meneriakkan, 'Bebaskan Palestina, Bebaskan Palestina' saat ditahan," katanya, dilansir dari AsiaOne, Kamis (22/5/2025).

Smith mengatakan, tersangka tidak pernah berhubungan dengan polisi sebelumnya.

2. Trump kutuk penembakan tersebut

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 2017 (U.S. Embassy Tel Aviv, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Presiden AS Donald Trump mengutuk penembakan tersebut. Menurutnya, antisemitisme harus diakhiri.

"Pembunuhan mengerikan di DC ini, yang jelas-jelas berdasarkan antisemitisme, harus diakhiri, sekarang! Kebencian dan radikalisme tidak punya tempat di AS," kata Trump di media sosial Truth Social.

Presiden Israel Isaac Herzog dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga mengutuk insiden tersebut. Tal Naim Cohen, juru bicara kedutaan Israel di Washington mengatakan, dua stafnya ditembak dari jarak dekat saat menghadiri acara Yahudi di museum tersebut.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem mengatakan, mereka akan membawa pelaku ke pengadilan.

3. Dianggap teroris antisemit

Bendera Israel (pexels/Thắng-Nhật Trần)

Duta besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Danny Danon menyebut, penembakan itu sebagai tindakan bejat terorisme antisemit.

"Melukai diplomat dan komunitas Yahudi merupakan tindakan yang melanggar batas," kata Danon.

Jaksa Agung Pam Bondi dan Jaksa AS untuk Distrik Columbia Jeanine Pirro berada di lokasi penembakan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us