Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serangan Israel Tewaskan 5 Jurnalis Palestina dalam Semalam

reruntuhan di Kota Gaza. (unsplash.com/mhmedbardawil)
Intinya sih...
  • Total 222 jurnalis Palestina tewas sejak Oktober 2023.
  • Lima jurnalis Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.
  • Para jurnalis meninggal bersama anggota keluarga mereka saat serangan menghantam tenda pengungsian dan rumah-rumah di Khan Younis, Deir al-Balah, dan Kota Gaza.

Jakarta, IDN Times - Lima jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada Minggu (18/5/2025). Para jurnalis meninggal bersama anggota keluarga mereka saat serangan menghantam tenda pengungsian dan rumah-rumah di Khan Younis, Deir al-Balah, dan Kota Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 110 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut, jumlah korban terbanyak dalam beberapa minggu terakhir.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, total jurnalis Palestina yang tewas sejak Oktober 2023 kini mencapai 222 orang. Peristiwa ini menjadi salah satu malam terkelam bagi pekerja media di Gaza sejak awal perang.

1. Profil para jurnalis korban serangan

Ahmed al-Zinati tewas bersama istri Nour al-Madhoun dan dua putra mereka, Mohammed dan Khaled. Mereka meninggal ketika tenda tempat berlindung mereka di Al-Mawasi, wilayah barat Khan Younis, terkena serangan. Al-Zinati dikenal aktif mendokumentasikan krisis kemanusiaan di Gaza.

Nour Qandil, jurnalis perempuan, tewas bersama suaminya Khaled Abu Seif yang juga seorang jurnalis. Putri mereka turut menjadi korban jiwa dalam serangan di Deir al-Balah. Keduanya bekerja untuk media lokal yang meliput kondisi pengungsi Gaza.

Aziz al-Hajjar, fotografer yang fokus merekam dampak perang pada anak-anak, tewas bersama istri dan anak-anaknya saat berada di rumah mereka di pinggiran Kota Gaza. Aziz al-Hajjar telah bekerja untuk beberapa agensi media lokal.

Jasad Abdul Rahman Tawfiq al-Abadlah ditemukan di bawah reruntuhan rumah di kota al-Qarara, dekat Khan Younis. Keluarganya kehilangan kontak dengannya dua hari sebelumnya. Al-Abadlah menulis tentang kondisi kesehatan dan lingkungan di wilayah timur Gaza.

2. Kecaman dari organisasi jurnalis dan Hamas

Serikat Jurnalis Palestina (PJS) menyebut pembunuhan jurnalis sebagai upaya sistematis untuk menghapus narasi Palestina. Organisasi ini meminta Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyelidiki serangan terhadap pekerja media yang terus meningkat.

Hamas juga turut mengecam serangan Israel ini.

"Rumah dan tenda para jurnalis ini dibom saat dini hari, menewaskan mereka bersama anak dan keluarga. Ini adalah tindakan brutal yang mencerminkan kebiadaban Israel. Sungguh menyedihkan dunia tetap diam melihat kejahatan perang terhadap warga sipil yang ditayangkan langsung di televisi selama berbulan-bulan," kata Hamas, dilansir dari PressTV.

Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina (PJPC) mengecam serangan terhadap lima jurnalis tersebut. Organisasi ini menyebut tindakan Israel melanggar hukum internasional karena para jurnalis seharusnya dilindungi saat konflik. 

3. Israel dituduh sengaja menutupi realitas di Gaza

pemandangan reruntuhan di Gaza. (pixabay.com/hosnysalah)

Mohammed Mohsen, jurnalis lokal yang mengenal Al-Zinati, mengatakan temannya itu telah mengungsi beberapa kali sebelum akhirnya menetap di dekat pantai.

"Dia selalu membawa kameranya, bahkan ketika dia tidak punya apa-apa lagi. Dia ingin dunia melihat apa yang kami alami," kata Mohsen dilansir The New Arab.

Tahsin al-Astal, wakil ketua Serikat Jurnalis di Gaza, menyebut serangan terkoordinasi ini sebagai pembantaian ganda. Menurutnya, Israel tidak hanya menyerang tempat tinggal, tetapi juga menyerang cerita, kamera, dan kesaksian yang mengungkap realitas di Gaza.

Korban jiwa Palestina akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 kini telah melampaui 53 ribu orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan terbaru semakin memperburuk krisis kemanusiaan di tengah kelangkaan air, makanan, dan obat-obatan, dilansir Middle East Monitor.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us