Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekspor Alutsista Turki ke Ukraina Naik 5.491 Persen di Awal 2022

Drone Bayraktar TB2 (twitter.com/Mahmoud Gamal)

Jakarta, IDN Times - Ekspor industri alat utama sistem senjata (alutsista) Turki ke Ukraina meningkat menjadi 5.491 persen dalam dua bulan pertama di tahun 2022, atau sekitar 59 juta dollar AS (sekitar Rp843 miliar). Angka itu meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai 970 ribu dollar AS (sekitar Rp13,8 miliar).

Ankara dan Kiev memiliki hubungan kerja sama pertahanan yang sudah berlangsung lama. Ukraina membeli lebih dari 20 drone bersenjata jenis Bayraktar TB2 dalam beberapa tahun terakhir, yang mana 16 unit telah dipesan sebelum invasi Rusia dimulai, mengutip Middle East Eye, Kamis (10/3/2022).

Sebuah laporan Al-Monitor pada Januari mengatakan bahwa Ukraina mendapat diskon 30 persen untuk drone TB2, dan hanya membayar sekitar 7 juta dollar untuk setiap unit.

1. Ukraina memborong drone dari Turki

Drone Bayraktar TB2 yang dibeli Ukraina dari Turki. (Twtter/Ukraine Live)

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, mengumumkan pada awal bulan ini bahwa Kiev telah membeli lebih banyak drone jenis TB2, tanpa mengungkapkan jumlah pastinya. Ukraina disebut akan menerima setidaknya enam drone lagi.

“Kami ingin drone Turki sebanyak mungkin,” kata kolonel Yuri Ignat, orang yang bertanggung jawab atas program drone tersebut, dalam wawancara dengan Al Monitor pada Januari lalu.

Data sumber terbuka menunjukkan, sejak pengumuman Reznikov pada 2 Maret, lebih banyak pesawat kargo yang lepas landas dari kota Tekirdag di Balkan Turki, lokasi pabrik drone Bayraktar.

Produsen TB2, yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, sedang membangun pabrik di Ukraina sebelum perang dimulai.

2. Ukraina juga membeli banyak peralatan lainnya

Selain penjualan drone, Turki juga diyakini menjual amunisi ke Ukraina. Foto-foto yang beredar luas di media sosial memperlihatkan beberapa peralatan militer yang diproduksi oleh perusahaan Turki digunakan dalam kendaraan lapis baja Ukraina, terutama untuk alat komunikasi.

Bulan lalu, Ukraina juga meminta untuk membeli lebih banyak perangkat keras dari Turki, termasuk pelindung tubuh dan helm yang selama ini sulit diperoleh dari negara-negara NATO.

Tentara Ukraina terlihat beberapa kali mengenakan helm buatan Turki dalam pertempuran. Perusahaan pertahanan Turki, Aselsan, tahun lalu juga menandatangani kesepakatan untuk memodernisasi sistem pertahanan Ukraina.

3. Turki berusaha menjaga hubungan dengan kedua negara yang berkonflik

Bendera Turki (Pixabay/Sevgi001461)

Terlepas dari hubungan pertahanan dan perdagangan yang substansial dengan Ukraina, Ankara telah melakukan yang terbaik sejak invasi Rusia. Diam-diam Turki terus memasok drone ke Ukraina, namun juga berupaya menghindari sanksi terhadap Moskow.

Erdogan telah berulang kali mengkritik Rusia karena menginvasi Ukraina. Namun, di sisi lain, dia ingin tetap aktif berkomunikasi dengan mitranya yakni Presiden Vladimir Putin. Hal ini dilakukan sebab Rusia sangat berperan besar dalam industri pariwisata Turki.

Rusia merupakan penyumbang turis terbesar bagi Turki. Pada 2021, negara itu menyumbang 20 persen dari total jumlah turis yang mengunjungi Turki. Sementara, Ukraina berada di urutan ketiga.

Selain itu, hubungan antar negara tersebut juga terjalin dalam kerja sama energi. Turki mengimpor hampir 34 persen gasnya dari Rusia, yang merupakan pemasok utamanya, pada tahun 2020.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us