Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Orang Tewas akibat Berdesakan di Stasiun Kereta Api India

ilustrasi kereta api di India (pexels.com/Balaji Srinivasan)
ilustrasi kereta api di India (pexels.com/Balaji Srinivasan)

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 15 orang tewas akibat berdesakan di stasiun kereta api di ibu kota India, New Delhi, pada Sabtu (15/2/2025). Insiden ini terjadi ketika ribuan peziarah Hindu berebut naik kereta untuk menghadiri festival keagamaan tahunan, Mahakumbh Mela, di kota Prayagraj.

Dilansir dari Al Jazeera, peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 20.00 waktu setempat di dua peron di Stasiun Kereta Api New Delhi.

Wakil komisaris kepolisian Delhi, KPS Malhotra, mengungkapkan bahwa penundaan dua kereta api dan lonjakan jumlah penumpang menyebabkan kepadatan berlebih.

"Situasi menjadi tidak terkendali selama 10 hingga 15 menit," ujarnya.

Media lokal melaporkan bahwa 10 perempuan dewasa dan 3 anak-anak termasuk di antara korban tewas. Selain itu, 11 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka, namun banyak dari mereka sudah dalam kondisi stabil.

1. Empat kereta api dikerahkan untuk evakuasi massa

Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, mengatakan bahwa empat kereta api telah dikerahkan untuk mengevakasi orang-orang dari stasiun tersebut. Polisi juga sudah berada di lokasi kejadian dan situasi kini terkendali.

"Doa saya bersama semua yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Seluruh tim sedang bekerja untuk membantu semua yang terdampak oleh insiden tragis ini," tulisnya di akun media sosial X.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, juga mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut.

“Pikiran saya tertuju pada semua yang kehilangan orang yang mereka cintai. Saya berdoa agar para korban yang terluka segera pulih. Pihak berwenang sedang membantu semua yang terdampak," tulis Modi di X.

2. Situasi berubah kacau saat massa berebut naik kereta

Dalam video yang dibagikan di media sosial, kerumunan orang terlihat berdesak-desakan saat berebut masuk ke gerbong kereta yang penuh sesak.

"Orang-orang berlarian melintasi peron, dan situasi kacau menyebabkan mereka saling berjatuhan," kata seorang saksi mata.

Media lokal melaporkan, lonjakan massa dipicu oleh keterlambatan dua kereta, yang menyebabkan jumlah penumpang di peron meningkat secara tak terduga. Situasi menjadi tidak terkendali saat orang-orang berebut naik kereta yang tiba. Beberapa penumpang bahkan akibat padatnya kerumunan.

"Hal ini memicu rumor tentang insiden desak-desakan, yang menyebabkan kepanikan lebih lanjut," lapor The Times of India.

3. Sebanyak 30 orang tewas akibat insiden serupa bulan lalu

Mahakumbh, yang berlangsung selama 6 minggu, merupakan acara paling penting dalam kalender agama Hindu. Para pejabat mengatakan, sekitar 500 juta umat Hindu telah menghadiri festival tersebut sejak dimulai pada Januari.

Saking banyaknya peziarah, insiden terkait kerumunan kerap terjadi selama Mahakumbh. Bulan lalu, 30 orang tewas akibat berdesak-desakan ketika puluhan juta orang berkumpul untuk menjalani ritual mandi suci di titik pertemuan Sungai Gangga dan Yamuna dengan Sungai Saraswati.

Insiden serupa juga menewaskan sedikitnya 36 orang pada festival 2013. Sementara itu, lebih dari 400 orang tewas akibat terinjak atau tenggelam dalam satu hari selama festival 1954, menjadikannya salah satu bencana terkait kerumunan dengan korban jiwa terbanyak di dunia, dilansir dari The Guardian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Sebut Permukaan Laut Jakarta Naik 5 cm per Tahun, Benarkah?

30 Sep 2025, 23:57 WIBNews