Gara-gara Lirik Lagu, Rapper Turki Ditangkap Polisi
Ankara, IDN Times – Rapper populer Turki, Omer Sercan Ipekcioglu atau lebih dengan nama panggung Ezhel harus berurusan dengan pihak kepolisian pada Kamis (24/5/2018). Ia ditangkap atas tuduhan 'mendorong penggunaan narkoba' di masyarakat. Pasalnya sebuah lagu yang ditulisnya dianggap bisa mendorong para pendengarnya untuk mengonsumsi narkoba. Nah, gara-gara lirik lagu itu, Ezhel kini terancam hukuman 5 hingga 10 tahun penjara.
1. Tak lama setelah penangkapan tagar #FreeEzhel muncul cukup viral di media sosial twitter dan instagram
Diwartakan Independent dan Washington Post, rapper berusia 28 tahun ini segera dibawa ke pengadilan setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Tidak lama setelah penangkapan, hashtag #FreeEzhel menggema di dunia maya. Di instragram, hashtag itu berisi 18.133 post.
Sementara di twitter, tidak sedikit pengguna media sosial itu merasa heran, bingung dan marah atas penangkapan yang dilakukan pada Ezhel. Mereka mempertanyakan dasar polisi melakukan penangkapan Ezhel. Pasalnya masih banyak kasus dan kejahatan yang harus diungkap ketimbang menangkap musisi atas liriknya.
2. Banyak yang menyayangkan penangkapan ini karena Ezhel dinilai sebagai musisi berbakat di Turki
Manajer Ezhel, Riza Okcu mengatakan menulis lagu tidak bisa disebut kejahatan. Pemerintah, kata dia, seharusnya menangkap penjahat yang sebenarnya. Sementara musik rap adalah aliran musik yang jujur dan menceritakan kebenaran mengenai yang terjadi di kehidupan nyata.
Penangkapan Ezhel juga disesalkan anggota band di Istanbul. Ia menilai Ezhel adalah musisi yang berbakat dan tidak pantas dipenjara. Ezhel dinilai menginspirasi orang dan tidak memberikan efek yang buruk pada penggemarnya.
3. Padahal pada 4 Juli mendatang Ezhel bakal tampil bersama Wiz Khalifa.
Untuk diketahui, kasus yang membelit Ezhel ini membuat ia kemungkinan tidak bisa tampil bersama rapper AS, Wiz Khalifa pada 4 Juli mendatang dan tampil di Sziget Festival di Hungaria. Gara-gara kasusnya ini ia juga terancam hukuman 5-10 tahun penjara.
