Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia: Gas Ke Eropa Tak Akan Mengalir Sampai Sanksi Dicabut

ilustrasi gas (Unsplash.com/Patrick Federi)
ilustrasi gas (Unsplash.com/Patrick Federi)

Jakarta, IDN Times - Aliran gas cair dari Rusia ke Eropa lewat pipa Nord Stream 1 tidak akan mengalir sepenuhnya sebelum sanksi terhadap Moskow dicabut. Pada Senin (5/9/2022), Kremlin mengatakan bahwa sanksi Barat adalah satu-satunya alasan mengapa Nord Stream 1 ditutup.

Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menggunakan energinya sebagai senjata. Penghentian total aliran gas yang dilakukan Moskow menggunakan dalih keliru, dengan sengaja membalas sanksi Barat karena telah membantu Ukraina.

1. Rusia salahkan sanksi Barat yang menyebabkan aliran gas tidak dapat dilanjutkan

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov (Twitter.com/ Russian Embassy in USA)
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov (Twitter.com/ Russian Embassy in USA)

Perusahaan raksasa energi Gazprom yang dikelola Rusia awalnya menghentikan aliran gas Nord Sream 1 dengan alasan pemeliharaan rutin. Namun saat ini, aliran gas cair tersebut benar-benar dihentikan.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Senin mengatakan alasan utama di balik penghentian aliran tersebut. Melansir The Guardian, Peskov menyalahkan sanksi yang dijatuhkan Barat kepada Rusia termasuk Inggris dan Jerman.

Mesin pemompa mengalami masalah karena sanksi-sanksi tersebut. Peralatan mesin tidak dapat diservis atau dipelihara secara rutin karena tidak bisa dipindahkan tanpa jaminan hukum yang sesuai.

"Sanksi-sanksi inilah yang dikenakan oleh negara-negara Barat yang telah membawa situasi seperti yang kita lihat sekarang," kata Peskov.

2. UE dan AS salahkan Rusia yang menjadikan energi sebagai senjata

Nord Stream 1 adalah pipa yang mengalirkan gas alam cair langsung dari Rusia ke Eropa barat, khususnya ke Jerman. Dari Jerman, gas tersebut akan tersebar ke banyak negara lain di Eropa.

Pipa Nord Stream 1, yang telah beroperasi sejak 2011 lewat bawah Laut Baltik, merupakan pipa gas tunggal terbesar yang membawa gas antara Rusia dan Eropa barat.

Melansir Al Jazeera, UE menilai penghentian total aliran gas yang dilakukan Moskow dilandasai dalih yang keliru. Pejabat UE berulang kali menuduh Kremlin sengaja membendung atau mengurangi arus aliran gas sebagai balasan karena Barat mendukung Ukraina.

Washington juga menuduh Moskow menggunakan energi sebagai senjata. Mereka menegaskan bahwa Eropa akan tetap memiliki cukup gas untuk menghadapi musim dingin.

"AS dan Eropa telah berkolaborasi untuk memastikan pasokan yang cukup tersedia. Sebagai hasil dari upaya ini, penyimpanan gas Eropa akan penuh pada musim pemanasan musim dingin yang kritis. Kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata pejabat Gedung Putih.

3. Harga gas UE semakin melonjak tak terkendali

ilustrasi aliran gas Rusia-Eropa(Pixabay.com/Alexey_Hulsov)
ilustrasi aliran gas Rusia-Eropa(Pixabay.com/Alexey_Hulsov)

Sebagai dampak dari penghentian total aliran Nord Stream 1, harga gas Eropa telah meroket sebanyak 30 lebih tinggi pada Senin. Langkah Moskow memicu kekhawatiran baru tentang kekurangan dan penjatahan gas di Eropa yang akan menghadapi musim dingin.

Sekitar sepertiga dari kebutuhan total gas Eropa dipasok oleh ekspor Rusia. Sejak bulan Juni, Nord Stream 1 hanya mengalir 20 persen dari kapasitas maksimumnya sebelum akhirnya benar-benar berhenti.

"Pasokan (gas) sulit didapat, dan semakin sulit untuk mengganti setiap gas yang tidak berasal dari Rusia," kata Jacob Mandel, rekanan senior untuk komoditas di Aurora Energy Research dikutip dari Reuters.

Menteri negara-negara UE akan bertemu pada 9 September untuk membahas opsi pengendalian harga lonjakan energi, termasuk batas harga gas dan kredit darurat untuk pelaku pasar energi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us