Gempa Hokkaido Tewaskan Dua Orang, 40 Lainnya Dilaporkan Hilang

Sapporo, IDN Times - Sebuah gempa dahsyat berkekuatan 6,7 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan Hokkaido, Jepang, pada Kamis (6/9). Gempa yang menyebabkan longsor itu juga menghancurkan sejumlah ruas jalan, salah satunya di ibu kota Sapporo.
1. Dua orang dilaporkan tewas, sedangkan 40 lainnya masih hilang

Gempa tersebut terjadi pada pukul 03.00 dinihari di bagian barat pulau. Tak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh pemerintah. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jepang, setelah gempa 6,7 SR itu mengguncang Hokkaido, ada sejumlah gempa susulan yang terjadi.
Dikutip dari NHK, sebanyak dua orang sudah dikonfirmasi sebagai korban meninggal. Kemudian, ada setidaknya 140 warga yang terluka, sedangkan 40 lainnya masih dilaporkan hilang. Semua yang menghilang berasal dari kawasan Atsuma di mana titik pusat gempa berada.
2. Beberapa properti pemerintah, swasta serta rumah-rumah penduduk terkena dampak

Asahi Shimbun melaporkan bahwa selain ruas-ruas jalan yang rusak, ada sejumlah properti milik pemerintah dan swasta juga yang terkena dampak gempa. Pembangkit listrik tenaga nuklir Tomari yang berlokasi di Hokkaido sempat mati, tapi kemudian dikabarkan dalam status aman setelah beralih menggunakan tenaga darurat.
Operator meyakinkan tak ada radiasi yang terjadi di pembangkit listrik yang sudah tidak beroperasi sejak gempa dahsyat pada 2011 lalu. Properti lain yang terdampak adalah pabrik baja milik Mitsubishi di Muroran di mana api sempat berkobar. Pihak berwenang sendiri menyebut api sudah berhasil dipadamkan.
Sementara itu, pemerintah belum bisa mengestimasi berapa jumlah rumah warga yang rusak atau hancur akibat gempa. Hanya saja, sebanyak 2,95 juta rumah kini tak dialiri listrik karena pemadaman. Beberapa kereta cepat juga berhenti beroperasi untuk sementara waktu sampai dinyatakan aman kembali.
3. Warga berbondong-bondong mengantre di depan supermarket untuk mengamankan bahan makanan

Kekhawatiran bahwa efek gempa akan berkepanjangan, termasuk membuat pasokan bahan makanan kian langka, ratusan warga pun rela mengantri di depan supermarket untuk segera berbelanja. Dilansir dari AFP, antrean warga terlihat mengular di sebuah kota bernama Biei.
Mereka menunggu giliran untuk membeli air bersih, makanan serta tisu toilet. Salah satu yang paling banyak dicari adalah ramen instan yang menurut warga "hanya tersisa sedikit". Warga juga mengaku bahwa petugas di tempat pengisian bahan bakar membatasi pembelian hingga 20 liter saja.
Untuk mempercepat proses manajemen tanggap darurat, pemerintah pusat di Tokyo mengatakan kepada media bahwa akan ada 25.000 personel tentara yang diturunkan ke Hokkaido. Ini berdasarkan permintaan dari pemerintah setempat.