Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hamas-Fatah Teken Perjanjian Persatuan Nasional di China

Ilustrasi Negara Palestina (pixabay/safary248)
Intinya sih...
  • Faksi Palestina, Hamas, dan Fatah menandatangani perjanjian persatuan nasional di Beijing, China. Penandatanganan ini bertujuan mengakhiri permusuhan besar antara keduanya serta faksi-faksi kecil Palestina. Perjanjian ini juga bertujuan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara untuk mencapai perdamaian di Palestina.

Jakarta, IDN Times - Faksi-faksi Palestina, Hamas, dan Fatah sepakat menandatangani perjanjian persatuan nasional. Penandatanganan ini dilakukan di Beijing, China, dan disaksikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (24/7/2024), pertemuan ini bertujuan utamanya mengakhiri permusuhan besar Hamas dan Fatah. Namun ada sejumlah faksi-faksi kecil Palestina, yang juga ikut meneken perjanjian.

Pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk, membenarkan Hamas telah menandatangani perjanjian upaya damai dengan Fatah.

"Ini adalah perjalanan menuju kesatuan nasional. Kami komitmen untuk persatuan ini," kata Marzuk.

1. Hamas-Fatah bisa memerintah Gaza bersama

Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara, Wang Yi menegaskan, penandatanganan kesepakatan ini bertujuan untuk perdamaian di Palestina, serta agar mereka bisa memerintah Gaza bersama pasca-perang.

"Yang paling menonjol di sini adalah membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara," ungkap Wang.

"Rekonsiliasi sebenarnya adalah masalah internal Palestina, tapi tidak bisa dicapai tanpa dukungan masyarakat internasional," lanjut dia.

2. Fatah terbuka dengan persatuan

Sementara, pejabat Fatah, Abdel Fattah Dawla menegaskan kelompoknya sangat terbuka dengan persatuan.

"Kami juga mendukung penyelesaian secara damai dan menghapus semua hambatan yang menghalangi upaya damai ini," ungkapnya.

3. Berseteru sejak 2007

Hamas dan Fatah mulai konflik sejak 2007. Dua faksi ini berebut kekuasaan dan menyebabkan Palestina terpecah. Akibatnya, Palestina terbagi antara Tepi Barat dan Gaza.

Hamas sendiri menguasai keseluruhan Gaza, dan Otoritas Palestina memegang Tepi Barat. Namun kedua wilayah ini sama-sama masih di bawah pendudukan Israel.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us