Hampir Membutakan Pembantunya, Majikan Asal Singapura Divonis 20 bulan

Singapura, IDN Times - Pembantu rumah tangga yang berasal dari Myanmar, Than Than Soe, 32 tahun, mengalami cedera parah di bagian mata. Karena majikannya selalu meninju wajahnya setiap kali ia naik pitam. Bagian mata kiri Than buta, sementara mata kanannya terluka parah.
Seorang warga Singapura, Suzanna Bong Sim Swan, 46 tahun, tidak hanya memukuli wajah Than. Tapi juga memaksanya untuk tidur di lantai, menolak membayar gaji Than dan tidak memberikan libur selama dua tahun Than bekerja di rumah Bong, dilansir dari Straitstimes.com dan Tnp.sg.
1. Kekerasan pada Than telah dilakukan Bong sejak 4 bulan pertama Than bekerja

Than mulai bekerja di bawah naungan Bong sejak Mei 2013 di flat milik orangtua Bong yang belokasi di Yishun, Singapura. Sejak hari pertama Than tidak diberikan libur sama sekali oleh majikannya.
"Selain kekerasan fisik yang diderita korban, ia juga dieksploitasi karena dipaksa bekerja tanpa upah," wakil jaksa penuntut umum Tang Shangjun dan Chong Kee En mengatakan.
Selama dua tahun korban tidak diberikan gaji hingga the Ministry of Manpower, departemen ketenagakerjaan di Singapura harus turun tangan. Sejak 4 bulan pertama Than terus-menerus dimarahi oleh Bong yang lambat laun berubah menjadi kekerasan fisik.
Than dikasari oleh majikannya dua hingga tiga kali seminggu, di mana kekerasan tersebut terkonsentrasi pada wajah korban.
2. Bong selalu memukul area mata Than hingga penglihatannya rusak dan buta

Kekerasan yang dialami Bong semakin menjadi ketika ia pindah ke flat milik Bong yang berlokasi di Sengkang pada tahun 2015. Than tidak diberikan makan yang teratur. Terkadang hanya makan sekali dalam sehari dan harus tidur beralaskan sarung saja di atas lantai.
Sekitar Januari 2014 Than mengeluh kepada Bong karena penglihatannya memburuk. Namun Bong tidak menghiraukannya. Pada tanggal 17 Mei 2015, Bong mengamuk hanya karena Than menggunakan minyak obat yang baunya tidak disukai oleh anjing Bong. Sehingga ia memukul wajah Than.
3. Bong hingga detik terakhir menolak akan tuduhan yang ditujukan padanya

Tidak kuat akan kekerasan yang tidak kunjung berhenti, Than menelepon polisi dan mereka membawa Than ke rumah sakit untuk diperiksa. Ia kemudian dibawa ke tempat penampungan bagi korban kekerasan. Untungnya penglihatan Than kembali setelah melakukan operasi.
Pada bulan Februari, Hakim Distrik, Carol Ling, menjatuhkan hukuman selama 20 bulan dan denda sebanyak $38 Ribu kepada Bong. Namun Bong dan pengacaranya membantah akan tuduhan yang ditujukan padanya. Bahkan mengatakan bahwa selama ini ia selalu memperlakukan Than layaknya anggota keluarganya sendiri.
Banyak sekali yang rela meninggalkan negara asal dan keluarga mereka untuk mencari sesuap nasi. Namun bagi tuan mereka yang lebih berkemampuan memandang mereka lebih rendah dari manusia.