Hungaria Ancam Blok Sanksi Rusia Kecuali Ukraina Mau Transit Gas

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban, pada Jumat (24/1/2025), mengancam memblokir lanjutan sanksi Uni Eropa (UE) kepada Rusia. Ia pun mendesak Ukraina membuka kembali transit gas alam Rusia lewat negaranya.
Selain Slovakia, Hungaria menjadi salah satu negara anggota UE yang memprotes penolakan Ukraina memperpanjang kontrak transit gas alam. Imbas penolakan itu, hubungan Slovakia-Hungaria dengan Ukraina terus menegang dalam beberapa bulan terakhir.
1. Minta UE desak Ukraina lanjutkan transit gas Rusia
Orban mengatakan, sanksi dari UE ke Rusia harus direm sejenak. Ia memperingatkan kepada pemimpin Eropa untuk membujuk Ukraina agar mau memperbolehkan kembali gas alam Rusia lewat teritorinya.
"Sekarang, masalahnya adalah perpanjangan sanksi kepada Rusia yang masuk agenda UE. Saya harus mengerem dan meminta pemimpin Eropa untuk memahami masalah sebenarnya. Hungaria tidak mau membayar mahal akibat dari sanksi-sanksi," terangnya, dilansir dari Politico.
Ia menambahkan bahwa penerapan sanksi pemblokiran gas alam Rusia adalah kepentingan Ukraina. Ia mengklaim rakyat Hungaria terdampak akibat penyetopan gas alam Rusia ke Hungaria lewat Ukraina.
Komentar Orban disampaikan beberapa hari sebelum pertemuan dalam membahas soal sanksi besar kepada UE yang menargetkan Rusia. Sementara, seluruh anggota UE harus menyetujui perpanjangan ini agar dapat disahkan.
2. UE sebut Orban boleh bersuara soal pandangannya

Menanggapi pernyataan Orban, perwakilan UE mengungkapkan bahwa semua pihak boleh berbicara dengan bebas terkait diskusi pada Senin (27/1/2025). Ia menyebut Hungaria berperilaku penuh drama.
"Kami akan melihatnya. Hungaria bersikap cukup transaksional belakangan ini. Apakah mereka akan meminta sesuatu yang berhubungan dengan energi? Sejauh ini, tidak ada permintaan masalah tersebut," terangnya.
Ia menambahkan, UE belum mendengar pernyataan apapun dari pihak Orban setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
3. Orban klaim sayap kanan akan mendominasi Eropa
Pada Senin (20/1/2025), Orban mengatakan bahwa Eropa menjadi terisolir dari sejumlah kekuatan besar dalam tatanan dunia baru, termasuk dari kepemipinan baru Trump di AS, Rusia, China, dan Afrika.
"Menyusul terpilihnya Trump dan semakin meningkatkan popularitas Patriot Eropa (faksi sayap kanan di Parlemen Eropa). Saya berharap akan ada kekuatan bersama untuk mengadakan sebuah rekonstruksi baru di Barat," ungkapnya, dikutip dari Euronews.
PM Hungaria itu mengatakan, semuanya harus berubah agar tidak membuat Eropa menjadi pecundang dalam tatanan dunia baru. Ia menyebut Eropa tidak boleh menjadi menyerah dan harus mengikuti keadaan terkini.
Selama Presidensi UE di Hungaria, pemerintahan Orban sudah mengampanyekan slogan "Make Europe Great Again" yang terinspirasi dari slogan Trump, yakni Make America Great Again (MAGA).