1.157 Migran Ilegal Berhasil Diselamatkan di Perairan Italia

Dalam penyelamatan ditemukan dua mayat migran

Jakarta, IDN Times - Sekitar 1.150 migran dari dua kapal penangkap ikan berhasil diselamatkan dari perairan lepas pantai Syracuse di Sisilia, Italia, pada Rabu (26/10/2022). Para migran itu diselamatkan oleh penjaga pantai Italia dan kapal patroli Spanyol.

Belum ada laporan kapan para migran akan dibawa ke daratan, tapi penyelamatan itu datang ketika pemerintahan baru Italia sedang mempertimbangkan untuk melarang kapal penyelamat kelompok kemanusiaan mengakses pelabuhan Italia.

1. Penyelamatan dilakukan setelah ada peringatan dari kelompok penolong migran

1.157 Migran Ilegal Berhasil Diselamatkan di Perairan ItaliaIlustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir VOA News, para migran itu memasuki perairan Italia dengan menggunakan kapal dari Libya. Penyelamatan dilakukan setelah otoritas menerima peringatan sehari sebelumnya dari Alarm Phone, kelompok yang membantu para migran yang membutuhkan pertolongan.

Penyelamatan pertama dilakukan sekitar 56 kilometer dari lepas pantai Sisilia oleh kapal penjaga pantai Italia, yang menyelamatkan 416 migran. Sementara sebuah kapal patroli milik Spanyol, yang bekerja dengan pasukan perbatasan Uni Eropa, Frontex ikut membantu menyelamatkan 78 migran lainnya.

Kapal kedua ditemukan berjarak 96 kilometer dari lepas pantai dan dari kapal itu penjaga pantai dan polisi kejahatan keuangan Italia menyelamatkan 663 migran. Di kapal itu pihak berwenang juga menemukan mayat dua migran.

Baca Juga: Malawi Temukan Puluhan Kuburan Massal Migran Ilegal Asal Ethiopia

2. Pemimpin baru Italia berjanji menghentikan kedatangan migran ilegal

1.157 Migran Ilegal Berhasil Diselamatkan di Perairan ItaliaBendera Italia. (Pexels.com/JÉSHOOTS)

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, baru menjabat beberapa hari lalu. Pada pidato pertamanya di Parlemen, Selasa (25/10/2022), dia berjanji untuk menghentikan migran ilegal menyeberang dengan kapal dari Afrika. 

Pemimpin baru Italia itu menyampaikan, pemerintahan sayap kanan ingin menghentikan kedatangan ilegal dan menghentikan perdagangan manusia, terutama dengan mencegah keberangkatan kapal dari Libya yang sedang dilanda krisis.

Meloni bersikeras sudah saatnya menghentikan penyelundup orang, sebagai pihak yang menentukan siapa yang dapat datang.

Selama bertahun-tahun, Italia telah lama berada di garis depan kedatangan migrasi ilegal, di mana setiap tahunnya ada puluhan ribu orang migran datang melalui lautan Mediterania, yang merupakan salah satu rute perairan paling mematikan di dunia.

3. Italia mempertimbangkan untuk melarang kapal penyelamat

1.157 Migran Ilegal Berhasil Diselamatkan di Perairan ItaliaIlustrasi kapal yang digunakan untuk menyelamatkan migran. (Unsplash.com/wasi1370)

Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi, pada Selasa, menandatangani kebijakan baru yang memberi tahu pelabuhan dan otoritas terkait lainnya, bahwa kapal penyelamat badan amal telah melanggar norma-norma Eropa dalam penyelamatan.

Kapal itu dituduh bertindak tanpa menerima arahan dari otoritas yang bertanggung jawab atas area pencarian dan penyelamatan yang dimaksud, dalam hal ini Libya dan Malta, dikutip dari Associated Press.

Kapal penyelamat yang dituduh melanggar adalah Ocean Viking SOS Mediteranée dan SOS Humanity's Humanity 1, yang menyelamatkan 326 migran. Ocean Viking diketahui membawa 146 orang, termasuk anak-anak, yang diselamatkan dari Malta pada Selasa. saat ini kapal itu sedang menunggu kabar untuk dapat berlabuh secara aman.

Pemerintah Italia sedang mempertimbangkan apakah akan melarang akses kapal penyelamat ke perairan Italia. Kebijakan seperti itu pernah dilakukan oleh Matteo Salvini, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri periode 2018-2019.

Alessandro Porro, dari SOS Mediteranée Italia dalam, mengatakan bahwa organisasinya belum secara resmi diberitahu tentang arahan baru dan membantah bahwa kapal penyelamat bertindak bertentangan dengan norma di Eropa.

"Kami dituduh memberikan penyelamatan dalam otonomi penuh tanpa memberi tahu pihak berwenang, dan itu tidak benar. Itu sama sekali tidak benar. Pihak berwenang, terutama di Italia, tahu betul yang kami lakukan," kata dia. 

"Prosedur kami, begitu kami mengidentifikasi sebuah kapal yang dalam kesulitan, kami memberi tahu pihak berwenang, baik mereka di Italia, Malta, Libya atau negara bendera kami, Norwegia," tambahnya. 

Porro menambahkan, kapten kapal wajib membantu kapal yang dalam kesulitan sesuai dengan konvensi internasional.

Baca Juga: Malta Legalkan Ganja untuk Penggunaan Pribadi

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya