Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia-Vietnam Bahas Konsensus ASEAN untuk Myanmar

Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son berkunjung ke Indonesia atas undangan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

Agenda utama kunjungannya adalah Sidang Komite Kerja Sama Bilateral (JCBC) Indonesia-Vietnam ke-4. Selain membahas hubungan bilateral, ASEAN juga menjadi isu yang dibicarakan.

1. Indonesia dan Vietnam bahas konsensus untuk Myanmar

Pihak oposisi Myanmar merasa kehilangan kepercayaan kepada ASEAN dalam mengatasi masalah krisis di Myanmar. (Twitter.com/kzy_linn)

Lima Poin Konsensus untuk Myanmar juga menjadi topik kedua menteri luar negeri. Indonesia dan Vietnam sepakat pentingnya implementasi dari konsensus tersebut.

“Kami menyepakati pentingnya implementasi penuh dari lima poin konsensus karena akan membuka jalan bagi rekonsiliasi nasional, serta mengembalikan demokrasi di Myanmar,” kata Menlu Retno, dalam pernyataan pers daring, Rabu (20/7/2022).

“Di tengah masa yang penuh tantangan ini, menjadi semakin penting bagi ASEAN untuk berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan,” lanjut dia.

2. Vietnam dukung keketuaan Indonesia di ASEAN tahun depan

Ilustrasi ASEAN. (setnas-asean.id)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son menyampaikan dukungan penuh Vietnam untuk keketuaan ASEAN, tahun depan.

“Kami mendukung penuh keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 dan kami juga mengucapkan selamat atas presidensi Indonesia di G20 yang berjalan lancar sampai hari ini,” ujar Bui.

Menanggapi dukungan Bui, Menlu Retno kembali menegaskan pentingnya menjaga relevansi ASEAN baik bagi rakyatnya maupun bagi dunia.

3. Konsensus ASEAN untuk Myanmar belum ada kemajuan

Twitter.com/Myanmar Now
Twitter.com/Myanmar Now

Sementara itu, sejak dibentuk pada 24 April 2021, hingga saat ini belum dirasa ada kemajuan dari Lima Poin Konsensus untuk perdamaian Myanmar usai kudeta. Tahun lalu, sepuluh pemimpin negara ASEAN, termasuk pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing menyepakai Lima Poin Konsensus tersebut.

Konsensus ini menyerukan diakhirinya kekerasan, dialog antara pihak-pihak yang difasilitasi oleh ASEAN, pemberian bantuan kemanusiaan oleh ASEAN, dan kunjungan delegasi ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan pihak-pihak terkait.

Memegang keketuaan ASEAN tahun ini, Kamboja meminta pengampunan untuk Suu Kyi. Pasalnya, Suu Kyi cukup memiliki peran penting untuk mengembalikan kondisi Myanmar kembali seperti sediakala.

Namun, kunjungan terakhir oleh Menlu Kamboja ke Naypyitaw untuk bertemu Aung San Suu Kyi pun gagal dan tak membuahkan hasil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us