Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Wajibkan Kembali Masker di Sekolah Menengah

Ilustrasi belajar di kelas. (Unsplash.com/Shubham Sharan)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Inggris pada hari Sabtu (1/1/2022) mengumumkan siswa di sekolah menengah harus memakai masker selama di ruang kelas. Wajib masker ini diterapkan untuk mencegah lojakan kasus COVID-19 yang lebih parah, saat ini Inggris telah mengalami peningkatan kasus secara signifikan yang didominasi varian Omicron.

1. Tanggapan kebijakan masker

Ilustrasi pelajar yang memakai masker saat belajar di kelas. (Unsplash.com/Mira Kireeva)

Melansir dari Sky News, Paul Whiteman, yang memimpin sebuah serikat kepala sekolah, menyambut baik kebijakan penggunaan masker. Dia mengatakan tempat belajar terbaik dilakukan di sekolah dan akan memastikan pembelajaran tatap muka terus berlanjut, meskipun saat ini ada peningkatan kasus varian baru.

Menteri Kesehatan bayangan Wes Streeting mengatakan dia lebih memilih anak-anak memakai masker daripada tidak masuk sekolah dalam jumlah besar. Streeting mengatakan prioritasnya adalah memastikan anak-anak bisa belajar di sekolah, dia menyarankan pemerintah agar memberikan tes dua kali seminggu kepada murid.

Geoff Barton, kepala Asosiasi Pemimpin Sekolah dan Perguruan Tinggi, juga mendukung kebijakan pemerintah, dia mengatakan meski ada kelemahan dalam penggunaan masker, tapi mengigatkan varian Omicron dapat menyebabkan ganguan yang lebih ke sekolah dan perguruan tinggi.

Barton memperingatkan saat ini tingkat kepegawaian sekolah terganggu oleh lonjakan kasus, beberapa kelas mungkin dapat dipaksa untuk belajar dari rumah lagi.

Robert Halfon, seorang politisi konservatif yang menjabat ketua Komite Pemilihan Pendidikan di parlemen khawatir dengan penerapan masker dia meminta pemerintah memaparkan bukti kemanjuran masker.

Sir Daniel Moynihan, yang menjalankan Federasi Harris yang memiliki 36 ribu murid ini mengatakan penggunaan masker dapat berdampak negatif bagi siswa dan staf sekolah.

Beberapa sekolah individu dan otoritas lokal di Inggris telah mewajibkan masker di ruang kelas, sebelum ada perubahan kebijakan ini masker hanya wajib dipakai saat di koridor sekolah.

2. Ada kekhawatiran terhadap pasokan tes

Ilustrasi tes antibodi COVID-19. (Pixabay.com/webandi)

Melansir dari Sky News, pemerintah telah menghadapi kritik karena adanya kekurangan tes aliran lateral dan PCR selama beberapa minggu terakhir dan sekolah telah diminta untuk menguji murid sebelum mereka kembali setelah liburan Natal. Sebagian sekolah telah memulai kembali aktivitas belajar pada minggu ini.

Namun, juru bicara Departemen Pendidikan menyampaikan bahwa kekurangan tes aliran lateral tidak akan memengaruhi tes yang diberikan untuk sekolah. Hal itu karena sekolah dan perguruan tinggi dipastikan tidak akan kekurangan karena menggunakan rute pasokan prioritas yang berbeda untuk mendapatkan tes.

Ketua Partai Buruh Keir Starmer mengatakan kepada The Guardian bahwa pemerintah gagal memastikan pasokan tes untuk itu menyerukan agar tersedianya alat tes. Dia meminta orang tua menguji anak-anak dua kali seminggu untuk memastikan tidak terinfeksi dan menyebarkan virus kepada yang lebih tua dan lebih rentan, dia mengigatkan anak-anak sebelumnya telah menujukkan menularkan virus.

Starmer juga mengatakan prioritas partainya adalah memastikan sekolah tetap bukan karena anak-anak menurutnya telah ketinggalan pelajaran.

Sekolah juga menghadapi masalah lainnya, yaitu kekurangan staf dan mendesak pemerintah memberikan dukungan keuangan untuk sekolah dan perguruan tinggi untuk membantu menutupi biaya yang dikeluarkan untuk mencari staf pengganti.

3. Pemerintah akan berikan bantuan 7 ribu unit pembersih udara

Melansir dari BBC, enam serikat sekolah telah mengeluarkan tuntutan tindakan segera untuk membatasi penyebaran virus.
Mereka memperingatkan ujian nasional akan bermasalah jika tidak ada tindakan lebih lanjut. Salah satu permintaanya adalah meminta alat pembersih udara.

Menteri Pendidikan Nadhim Zahawi menyampaikan kebijakan masker merupakan bagian dari Rencana B dan berlaku hingga 26 Januari. Zahami mengatakan pemerintah memprirotaskan pendidikan dan akan melakukan semaksimal mungkin agar tidak ada gangguan.

Menteri Zahawi mengatakan pemerintah akan memberikan 7 ribu alat pembersih udara pada awal tahun untuk sekolah dan perguruan tinggi. Departemen Pendidikan mengatakan bantuan ini hanya akan diperlukan di beberapa area sekolah yang sirkulasi udaranya tidak baik jika tidak membuka pintu dan jendela.

Streeting mengatakan bantuan 7000 unit pembersih udara tidak cukup untuk membantu sekitar satu dari empat sekolah di Inggris untuk mendapatkan satu alat.

Udara yang buruk di sekolah telah dikeluhkan Megan Skinner, seorang pekerja lepas yang mengajar piano dan vokal di Sussex, dia mengatalan takut untuk kembali ke sekolah karena pernah hampir meninggal karena gumpalan darah di paru-parunya enam tahun lalu dan dokter memperingatkan masalah paru-parunya dapat memburuk jika tertular viru corona.

Skinner mengatakan dia  berinteraksi dengan sekitar lima kali lipat jumlah murid dari kebanyakan guru, dia mengatakan dengan banyaknya interaksi jika tertular, maka dia kemungkinan akan menularkannya kepada banyak orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us