Irak Panggil Konsul Jendral Iran soal Serangan Rudal di Erbil

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Kurdistan Irak Utara (KRG) memanggil konsul jenderal Iran, Nashrullah Rashnudi, di Erbil pada Selasa (15/3/2022) pagi, atas serangan rudal Iran di kota itu.
“Reaksi KRG dan orang-orang Kurdistan mengenai serangan itu, yang memicu kekhawatiran publik, disampaikan kepada Rashnudi,” kata Departemen Hubungan Luar Negeri KRG dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Agency.
1. Tindakan Iran mendapat kecaman

Pernyataan itu mengecam keras serangan pada akhir pekan, yang dikatakan dilakukan tanpa pembenaran apa pun. Dia juga menggarisbawahi bahwa Iran tidak boleh mengulangi serangan semacam itu lagi.
KRG menegaskan, kedaulatan Irak dan Wilayah Kurdistan harus dihormati, kata pernyataan itu. Dia menambahkan bahwa serangan semacam itu tidak sesuai dengan prinsip persahabatan dan bertetangga antar kedua negara.
2. Serangan Iran pada Minggu

Sebelumnya, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengaku bertanggung jawab atas sebuah serangan, di mana KRG mengatakan 12 rudal balistik jarak jauh ditembakkan pada pukul 01:00 waktu setempat pada hari Minggu.
IRGC mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas Israel di Erbil sebagai tanggapan atas serangan udara Israel di ibukota Suriah Damaskus pada 7 Maret di mana 2 petugas IRGC tewas.
KRG mengatakan rudal ditembakkan dari luar perbatasan Irak menuju gedung baru konsulat AS di Erbil dan daerah pemukiman sekitarnya. Serangan itu menyebabkan satu warga sipil terluka.
3. Perdana Menteri KRG sebut tidak akan tunduk karena serangan itu

Serangan pada Minggu tersebut juga menuai kecaman dari beberapa negara Arab. Mereka menyebut tindakan itu sebagai aksi terorisme. Sementara, Masrour Barzani, perdana menteri KRG mengutuk dan mengatakan tidak akan tunduk.
“Erbil tidak akan tunduk pada pengecut. Saya mengutuk keras serangan teroris di beberapa tempat di Erbil,” kata Barzani di Twitter, dilansir Al Jazeera.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Abuol-Gheit, juga telah menyuarakan dukungan penuh untuk upaya Irak dalam menghadapi tindakan kriminal yang menargetkan stabilitas dan keamanan negara itu.
Sementara, Arab Saudi telah menegaskan solidaritas pemerintahnya dengan Irak dan mendukung setiap tindakan yang diambil negara untuk melindungi keamanan dan stabilitasnya, mengutip Arab News.