Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Iran Berikan Bebas Visa Turis untuk 33 Negara, Ada Indonesia!

Bendera Iran. (Unsplash.com/sina drakhshani)

Jakarta, IDN Times - Iran menghapus persyaratan visa bagi pemegang paspor dari 33 negara, termasuk beberapa negara Asia Tenggara, Arab Saudi, dan Rusia. Dengan keputusan baru itu, negara-negara tersebut dapat mengunjungi Iran tanpa visa. 

Menteri Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Ezzatollah Zarghami mengatakan, langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kedatangan wisatawan dan menarik lebih banyak pengunjung dari negara-negara di seluruh dunia.

"Pemerintah bermaksud untuk membuka pintu negaranya kepada dunia," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Iran telah menunjukkan kesiapannya dan menyediakan lebih banyak fasilitas bagi pengunjung, dikutip dari Arab News pada Kamis (14/12/2023).

1. Daftar negara yang mendapatkan bebas visa turis

Zarghami menambahkan, upaya untuk meningkatkan pariwisata dapat menetralisir kampanye Iranophobia. Pihaknya juga berharap bahwa kebijakan pintu terbuka akan menunjukkan tekad Iran untuk terlibat dengan berbagai negara di dunia.

Dilansir IRNA, berikut daftar 33 negara yang disetujui untuk program bebas visa baru Iran, yakni:

India, Rusia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Lebanon, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Tunisia, Mauritania, Tanzania, Zimbabwe, Mauritius, Seychelles, Indonesia, Brunei Darussalam, Jepang, Singapura, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Brasil, Peru, Kuba, Amerika Serikat, Venezuela, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Kroasia, dan Belarus.

Meski diberikan bebas visa, namun Moskow hanya akan mendapatkan keuntungan jika mereka mengunjungi Iran secara berkelompok.

2. Tingkatkan pariwisata dengan pembebasan visa turis

Ilustrasi paspor. (unsplash.com/ConvertKit)

Kebijakan baru akan menambah jumlah negara atau wilayah yang warganya dapat mengunjungi Iran, menjadi 45 tanpa memerlukan visa.

Sebelumnya, Tehran telah memberikan pembebasan visa bagi pemegang paspor dari beberapa negara, termasuk Türkiye, Azerbaijan, Oman, China, Armenia, dan Suriah.

Menurut data statistik terbaru negara tersebut per 21 Maret, jumlah kedatangan turis asing ke Iran mencapai 4,4 juta selama delapan bulan pertama tahun ini. Laporan tersebut menunjukkan peningkatan 48,5 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

3. Cairnya hubungan Teheran-Riyadh

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian (kiri) saat bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah (18/8/2023). (twitter.com/IRIMFA_EN)

Langkah Teheran juga dinilai sebagai upaya untuk mencairkan hubungannya dengan Riyadh, khususnya setelah ketegangan selama bertahun-tahun antara keduanya, dilansir Reuters.

Iran dan Saudi sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh, yang sempat terputus pada 2016 dan akhirnya pada Maret dimediasi oleh Beijing.

Riyadh-Teheran telah bersekutu dengan pihak-pihak yang bertikai di Suriah, Irak, dan Yaman dalam beberapa tahun terakhir. Serangan terhadap infrastruktur minyak Saudi, diklaim Barat dilakukan oleh Iran dan pasukan proksi Arabnya.

Insiden tersebut diperkirakan akan mengancam dan membawa Timur Tengah ke dalam konflik lebih lanjut, namun Teheran membantah terlibat dalam serangan itu.

Dilaporkan, bahwa kini jamaah Iran untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir, akan memulai perjalanan reguler ke Arab Saudi mulai 19 Desember.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us