Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Bom Warga Palestina yang Antre di Klinik, 15 Orang Tewas

serangan Israel di Jalur Gaza (Tasnim News Agency, CC BY 4.0 <https://creativecommons.org/licenses/by/4.0>, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • 15 warga Palestina, termasuk 8 anak-anak dan 8 perempuan, tewas saat mengantri di klinik Altayara
  • Militer Israel klaim targetkan anggota Hamas yang terlibat dalam serangan Oktober 2023.
  • Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, mengutuk serangan tersebut dan mengecam pihak yang gagal melindungi warga sipil.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 15 warga Palestina, termasuk 8 anak-anak dan 8 perempuan, tewas dalam serangan Israel ketika mengantri untuk mendapatkan suplemen nutrisi. Insiden itu terjadi tepat di depan klinik kesehatan Altayara di Gaza tengah pada Kamis (10/7/2025) pagi.

Kelompok bantuan Project Hope, yang mengelola klinik tersebut, mengatakan bahwa serangan terjadi ketika warga sedang berkumpul di luar, menunggu klinik dibuka untuk menerima perawatan. Sedikitnya 30 orang juga terluka, termasuk 19 anak-anak.

“Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan merupakan pengingat bahwa tidak ada seorang pun dan tidak ada tempat yang aman di Gaza, bahkan ketika perundingan gencatan senjata terus berlanjut,” kata Rabih Torbay, Presiden dan CEO Project HOPE, dalam sebuah pernyataan.

1. Korban tewas saat menunggu pembagian suplemen

Dilansir dari BBC, seorang perempuan mengatakan bahwa keponakannya yang sedang hamil, Manal, dan putrinya, Fatima, termasuk di antara korban tewas. Sementara itu, putra Manal dirawat di unit perawatan intensif.

“Dia sedang mengantri untuk mengambil suplemen untuk anak-anaknya ketika kejadian itu terjadi,” kata Intisar.

Seorang perempuan lain yang berdiri di dekatnya berkata, “Atas dosa apa mereka dibunuh?”

“Kami sekarat di hadapan telinga dan mata seluruh dunia. Seluruh dunia menyaksikan Jalur Gaza. Jika seseorang tidak dibunuh oleh tentara Israel, mereka mati saat mencoba mendapatkan bantuan," ujarnya.

2. Militer Israel klaim targetkan anggota Hamas

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka menargetkan anggota pasukan elit Nukhba, sayap militer Hamas, yang terlibat dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

“IDF mengetahui laporan mengenai sejumlah orang yang terluka di area tersebut. Insiden ini sedang dalam peninjauan. IDF menyesali setiap korban yang bukan merupakan pihak terlibat," demikian bunyi pernyataan itu.

IDF mengatakan bahwa pasukannya telah beroperasi di Khan Younis, wilayah selatan Gaza, dalam upaya membongkar lebih banyak infrastruktur Hamas pekan ini. Pada Kamis, IDF mengumumkan bahwa seorang tentara tewas dalam upaya penculikan di Khan Younis. Dengan demikian, jumlah personel militer Israel yang tewas di Gaza pekan ini bertambah menjadi enam orang, dikutip dari CBS News.

3. UNICEF kecam serangan tersebut

Dilansir dari Al Jazeera, Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan di klinik Altayara. Ia menuding pihak-pihak yang terlibat konflik gagal menjalankan tanggung jawab dasar untuk melindungi warga sipil.

"Mereka adalah ibu-ibu yang mencari bantuan untuk anak-anak mereka setelah berbulan-bulan kelaparan dan putus asa. Di antara mereka adalah Donia, yang anak laki-lakinya yang berusia 1 tahun, Mohammed, terbunuh. Dia mengatakan anak laki-laki itu mengucapkan kata-kata pertamanya kepadanya beberapa jam sebelumnya. Donia sekarang terbaring di ranjang rumah sakit, terluka parah akibat ledakan, sambil memegangi sepatu kecil Mohammed," tuturnya.

Serangan Israel terhadap warga Palestina yang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza telah menjadi hal yang rutin, menewaskan ratusan orang selama beberapa pekan terakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us