Italia Bebaskan Warga Iran yang Ditahan atas Perintah AS

- Italia membebaskan warga negara Iran yang ditahan berdasarkan surat perintah AS
- Abedini dituduh memasok komponen drone untuk serangan 2024 di Yordania, tetapi Italia menolak ekstradisi ke AS
- Pembebasan Abedini setelah pembicaraan antara intelijen Iran dan Italia, dalam konteks krisis nuklir Iran menjelang kembalinya Trump ke Gedung Putih
Jakarta, IDN Times - Italia membebaskan seorang warga negara Iran, Mohammad Abedini, yang ditahan di negaranya berdasarkan surat perintah AS. Abedini meninggalkan penjara dan kembali ke Teheran setelah menteri kehakiman Roma, Carlo Nordio, mengajukan pencabutan penangkapannya pada Minggu (12/1/2025).
Abedini ditangkap di Milan usai diduga memasok komponen drone yang menurut Washington digunakan dalam serangan 2024 yang menewaskan tiga anggota militer AS di Yordania. Iran membantah keterlibatannya dalam serangan itu dan menyebut penahanan Abedini sebagai tindakan ilegal yang berisiko merusak hubungan Roma-Teheran.
Media Italia menghubungkan kasus Abedini dengan penahanan jurnalis Italia, Cecilia Sala, di Teheran tiga hari setelah warga Iran tersebut ditangkap. Sala telah dibebaskan dan kembali ke rumah pada Rabu lalu. Negara Islam itu menepis tuduhan telah memenjarakan Sala untuk menekan Roma agar membebaskan Abedini, dilansir Reuters.
1. Dakwaan Abedini tidak sesuai dengan tindakan kejahatan berdasarkan hukum Italia
Abedini dijadwalkan hadir di pengadilan Milan pada Rabu seraya menunggu ekstradisi ke AS. Kementerian Kehakiman Italia mengatakan bahwa berdasarkan perjanjian ekstradisi Roma dan Washington, ekstradisi hanya dapat dilakukan jika dugaan kejahatan tersebut dapat dihukum berdasarkan hukum kedua negara.
Namun, Kementerian mengatakan bahwa potensi dakwaan terhadap Abedini yang diduga merupakan asosiasi kriminal karena melanggar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional AS, tidak sesuai dengan tindakan apa pun yang diakui oleh hukum Italia sebagai kejahatan, dilaporkan oleh Associated Press.
Abedini juga dituduh melakukan hubungan kriminal untuk memberikan dukungan material kepada organisasi teroris asing yang mengakibatkan kematian. Namun, Kementerian mengatakan bahwa tidak ada bukti yang diberikan sebagai dasar tuduhan yang dibuat.
2. Iran-Italia sepakat warganya dituduh secara tidak adil

Pembebasan Abedini dijamin setelah pembicaraan antara kementerian intelijen Iran dan dinas intelijen Italia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teheran, Esmaeil Baghaei, menekankan pihaknya akan membela hak-hak warga negaranya di luar negeri.
Pada awal tahun ini, Kementerian Luar Negeri Italia telah memanggil duta besar Iran untuk menuntut pembebasan Sala. Dalam pertemuan itu, Teheran juga menuntut Roma untuk membebaskan Abedini. Kedua negara mengatakan warga negara mereka yang ditahan dituduh secara tidak adil.
Iran bersikeras bahwa Sala diperlakukan secara manusiawi, terutama dan menuntut perlakuan serupa terhadap Abedini. Sejak krisis Kedutaan Besar Washington di Teheran pada 1979, Negara Islam itu sering menggunakan tahanan yang memiliki hubungan dengan Barat sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi.
3. Iran dan Timur Tengah bersiap dengan kembalinya Trump ke Gedung Putih

Pembebasan Abedini terjadi ketika Iran dan Timur Tengah berada dalam kewaspadaan tinggi menjelang kembalinya Trump ke Gedung Putih. Para komandan tinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan tentara Teheran telah memperingatkan Washington dan Tel Aviv agar tidak melakukan serangan apa pun terhadap infrastruktur nuklir atau energi Negara Islam itu.
Angkatan bersenjata Iran telah menyelesaikan latihan militer skala besar yang bertujuan untuk melatih pertahanan berlapis situs nuklir Fordow dan Khondab menggunakan berbagai sistem pertahanan rudal dan radar. Pihaknya juga memperlihatkan ratusan rudal balistik yang akan siap diluncurkan ke pangkalan Israel dan AS di seluruh wilayah jika Teheran diserang.
IRGC juga telah melakukan simulasi pertahanan fasilitas nuklir utama negara di Natanz terhadap serangan yang menggunakan jet tempur, rudal, dan bom penghancur bunker. Program nuklir Iran juga bisa mengambil jalur yang berbeda, dengan sikap pemerintahan Trump diperkirakan akan menentukan keseimbangan hubungan pada 2025, mengutip Al Jazeera.