Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Italia Kirim 40 Pencari Suaka yang Akan Dideportasi ke Albania

ilustrasi kota Italia (unsplash.com/Daniel Sharp)

Jakarta, IDN Times - Italia mengirim 40 migran yang masuk dalam daftar deportasi ke ke Albania pada Jumat (11/4/2025). Di sana, mereka akan ditahan di pusat penahanan yang dikelola Italia sampai dipulangkan ke negara asal.

Media lokal melaporkan bahwa 40 migran laki-laki yang berasal dari berbagai negara tiba dengan kapal angkatan laut Italia di pelabuhan utara Shengjin pada Jumat sore. Dari sana, mereka akan dibawa ke pusat penahanan terdekat di Gjader, bekas pangkalan militer yang dikelilingi pagar tinggi dan dilengkapi kamera pengawas. 

Ini adalah pertama kalinya negara anggota Uni Eropa (UE) mengirim migran yang tidak memiliki izin tinggal ke negara non-UE, atau ke negara yang tidak mereka lewati dalam perjalanan mereka.

1. Fasilitas tersebut rencanya digunakan sebagai pusat pemrosesan permohonan suaka

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menandatangani kesepakatan dengan Perdana Menteri Albania, Edi Rama, untuk membuka dua pusat penahanan yang dikelola Roma di Albania pada November 2023. Tempat ini rencananya akan digunakan untuk memproses permohonan suaka bagi para migran yang dicegat di Laut Mediterania.

Namun sejak dibuka pada Oktober 2024, fasilitas tersebut masih belum beroperasi sepenuhnya lantaran mendapat tentangan oleh pengadilan Italia. Asosiasi hak asasi manusia juga meyakini bahwa pusat-pusat tersebut melanggar hukum internasional dan membahayakan hak-hak para migran.

Pada akhir Maret, koalisi konservatif Meloni kemudian memutuskan untuk menggunakan fasilitas penahanan tersebut sebagai tempat penampungan bagi para orang-orang yang permohonan suakanya telah ditolak.

2. Tindakan pemerintah dianggap melanggar hukum

Francesco Ferri, pakar migrasi dari Action Aid, mengatakan bahwa tidak ada undang-undang dalam hukum Italia, UE, maupun perjanjian Albania-Italia yang memungkinkan migran yang ditolak permohonan suakanya untuk untuk dideportasi langsung dari Albania. Menurutnya, hal ini membuat tujuan pemindahan tersebut menjadi tidak jelas.

“Bagi kami, ini tidak dapat diterima,” kata Ferri, dikutip dari ABC News.

Sementara itu, pemerintah Italia masih berharap untuk kembali ke rencana awalnya dan menunggu putusan dari Pengadilan UE, yang bisa memaksa hakim-hakim Italia untuk memproses pencari suaka baru yang dikirim ke Albania.

Skema Meloni, meskipun kontroversial, sesuai dengan proposal Komisi Eropa yang jika disahkan akan memungkinkan negara-negara anggota untuk membuka "pusat pemulangan" serupa.

3. Ada 11.438 migran tiba di Italia sepanjang 2025

Dilansir dari Al Jazeera, Italia memiliki catatan buruk dalam memulangkan para imigran gelap. Pada 2023, hanya lebih dari 4 ribu orang yang berhasil dipulangkan secara paksa. Jumlah ini sekitar sepertiga dari jumlah mereka yang dipulangkan oleh Prancis dan Jerman. Banyak imigran mengabaikan perintah deportasi tersebut, baik dengan tetap tinggal di Italia atau pindah ke negara Eropa lainnya secara ilegal.

Sepanjang 2025, terdapat 11.438 migran yang mendarat di pantai Italia sepanjang 2025. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan 16.090 migran yang tiba pada periode yang sama tahun lalu. Menurut Kementerian Dalam Negeri, sebagian besar dari mereka berasal dari Bangladesh, Suriah, Tunisia dan Mesir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us