Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jepang Akan Siapkan Loker Barang Hilang yang Beroperasi 24 Jam

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)
Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Tokyo akan memperkenalkan loker kehilangan dan barang temuan (lost and found) yang beroperasi 24 jam pada musim panas ini. Hal tersebut guna memudahkan pemilik barang untuk mengklaim barang mereka yang hilang. Serta, mengurangi beban kerja para petugas yang menangani pengambilan barang.

Dilansir Kyodo News pada Minggu (12/5/2024), Langkah tersebut dilakukan setelah pihak polisi melaporkan 4.087.000 kasus kehilangan harta benda pada tahun lalu, di tengah peningkatan lalu lintas pejalan kaki sejak pembatasan COVID-19 dicabut pada Mei tahun lalu. 

1. Barang yang tidak diklaim biasanya disimpan di Pusat Lost and Found

Sekitar 900 ribu barang yang tidak diklaim biasanya disimpan di Pusat Lost and Found Departemen Kepolisian Metropolitan di Distrik Bunkyo, Tokyo. Di tempat tersebut, ada rak-rak yang dipenuhi benda-benda, seperti koper, kruk, hingga naginata, yakni pisau tradisional Jepang yang berbentuk seperti tombak.

Untuk barang-barang yang ditemukan di dalam kereta api dan stasiun kereta, dikemas dalam tas berkode warna yang tergantung pada perusahaan kereta api.

Menurut direktur pusat tersebut, Harumi Shoji, ruang bawah tanah sudah dipenuhi hampir 30 ribu payung pada April, menjelang musim hujan di Negeri Sakura.

"Jumlah payung yang tidak diambil bisa mencapai 70 ribu buah selama musim hujan. Hanya sekitar 1 persen yang diklaim oleh pemiliknya," ujarnya.

2. Kepolisian serukan masyarakat untuk memperhatikan barang bawaan

Potret stasiun kereta di Tokyo, Jepang. (unsplash.com/HONG FENG)
Potret stasiun kereta di Tokyo, Jepang. (unsplash.com/HONG FENG)

Dalam beberapa tahun terakhir, benda yang paling sering hilang mencakup dokumen identifikasi, seperti surat izin mengemudi, serta tiket kereta yang dilengkapi chip IC.

Selain itu, produk elektronik juga sering ditemukan, seperti earphone nirkabel, kipas angin mini portabel, dan perangkat tembakau yang dipanaskan. Polisi berspekulasi bahwa orang-orang membawa lebih banyak barang seiring dengan semakin populernya produk berukuran kecil.

Polisi mendesak masyarakat untuk lebih memperhatikan barang-barang mereka, dan segera melapor jika ada barang yang hilang, dilansir NHK News.

Barang hilang biasanya disimpan di kantor polisi dalam jangka waktu tertentu, sebelum dikirim ke Pusat Lost and Found. Namun, barang hanya dapat diambil pada hari kerja. Hal ini merepotkan orang-orang yang bekerja pada jam kerja biasa, bahkan antrean terkadang terlihat di luar fasilitas.

3. Pemilik yang kehilangan dapat mengklaim via online dan mengambilnya di loker 24 jam

Ilustrasi loker. (unsplash.com/Laura Rivera)
Ilustrasi loker. (unsplash.com/Laura Rivera)

Nantinya dengan sistem baru tersebut, loker akan dipasang di luar pintu masuk Pusat Lost and Found, sehingga dapat diakses bahkan ketika bagian penerima tamu tutup pada malam hari dan di luar hari kerja.

Polisi mengatakan, dengan sistem baru masyarakat dapat dengan bebas memanfaatkan sistem tersebut dan membuat laporan di waktu mereka sendiri, tanpa harus pergi ke kantor polisi atau pos polisi.

Untuk mendapatkan kembali barangnya, pemilik dapat memesan loker secara online dan mengaksesnya dengan kode QR. Laporan kehilangan yang diajukan via online telah ada sejak 2022.

Pada 2010, departemen kepolisian mencatat rekor kehilangan harta benda dengan 4.152.000 kasus. Jumlah tersebut sempat turun sekitar 2,8 juta pada 2020-2021, imbas pandemik COVID-19. Namun, kasus-kasus tersebut kembali meningkat hingga mencapai angka tertinggi ketiga sepanjang tahun lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us