Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jepang Bujuk AS untuk Cabut Tarif Resiprokal

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)
Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)
Intinya sih...
  • Kepala Sekretaris Kabinet Jepang menyesalkan tarif resiprokal AS dan mendesak Washington untuk mencabutnya.
  • Tarif 24% pada produk-produk Jepang berdampak besar pada ekonomi global dan sistem perdagangan multilateral.
  • Jepang akan meminta AS untuk meninjau tindakan tersebut dan melakukan pembicaraan tingkat menteri mengenai masalah tarif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa negaranya telah menyampaikan penyesalan yang mendalam atas tarif resiprokal atau tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pihaknya juga mendesak Washington untuk mencabutnya.

"Berbagai macam tindakan pembatasan perdagangan oleh AS akan berdampak besar, tidak hanya pada hubungan ekonomi bilateral tetapi juga pada ekonomi global dan sistem perdagangan multilateral," ujarnya dalam konferensi pers pada Rabu (9/4/2025), dikutip dari Kyodo News.

Pernyataan tersebut disampaikan Hayashi beberapa jam setelah tarif resiprokal sebesar 24 persen mulai berlaku pada produk-produk Jepang.

1. Tarif terbaru AS berimbas pada ekonomi Jepang yang berorientasi pada ekspor

Hayashi juga mengungkapkan Tokyo akan terus meminta Washington untuk meninjau kembali tindakan tersebut. Sebab, hal itu meningkatkan kekhawatiran bahwa tarif yang jauh lebih tinggi akan mencekik ekonomi Jepang yang berorientasi pada ekspor.

Kedua negara akan memulai pembicaraan tingkat menteri mengenai masalah tarif, berdasarkan kesepakatan yang dicapai selama percakapan telepon pada 7 April 2025 antara Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Trump. 

Sementara, untuk mengatasi kekhawatiran yang berkembang tentang dampak negatif tarif AS, termasuk pungutan sebesar 25 persen pada impor mobil, Ishiba telah berjanji bahwa pemerintahannya akan melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk melindungi perekonomian dari apa yang disebutnya sebagai krisis nasional.

2. Menteri Jepang-AS akan melakukan negosiasi tarif bilateral

Setelah melakukan percakapan telepon dengan Trump, Ishiba pada Selasa (8/4/2025) menunjuk Menteri Revitalisasi Ekonomi Ryosei Akazawa untuk memimpin pembicaraan dengan AS dan melanjutkan negosiasi tarif bilateral melalui menteri mereka. Hal ini sebagai upaya untuk menghalangi Trump mengenakan tarif lebih tinggi yang dapat merugikan perdagangan dan ekonomi.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa Trump telah menugaskannya untuk melakukan pembicaraan mengenai tarif dengan Tokyo. Bessent menuturkan Jepang akan diberi prioritas untuk tampil cepat sebagai sekutu utama AS dalam bidang keamanan dan ekonomi.

"Jepang tetap menjadi salah satu sekutu terdekat AS, dan saya menantikan keterlibatan produktif kami yang akan datang terkait tarif, hambatan perdagangan non-tarif, masalah mata uang, dan subsidi pemerintah. Saya menghargai penjangkauan dan pendekatan terukur pemerintah Jepang terhadap proses ini," ujar Bessent dalam unggahannya di X pada 8 April.

3. Jepang kerahkan para negosiatornya untuk melakukan pendekatan dengan AS

Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Akazawa mengatakan pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menilai dampak yang diharapkan dari tarif tersebut. Ia akan belajar dari perspektif yang lebih luas tentang apa yang dipikirkan kalangan bisnis tentang tindakan AS tersebut dan bagaimana pemerintah harus menanggapinya.

Akazawa juga menambahkan bahwa para menteri negara dan wakil menteri parlemen dari kementerian perdagangan mendengar dari orang-orang di industri otomotif dan industri lainnya tentang dampak yang diantisipasi dari tarif timbal balik AS.

"Pemerintah harus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi," ungkapnya sebelum pertemuan Dewan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal pemerintah, seraya menambahkan bahwa ia akan menangani masalah ini dengan segera, dikutip dari NHK News.

Sumber pemerintah Jepang melaporkan bahwa para birokrat tingkat tinggi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri telah berangkat ke AS untuk berkonsultasi dengan para pejabat di bawah pemerintahan Trump.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us