Jepang Naikkan Tarif Pendakian Gunung Fuji hingga Rp413 Ribu

Jakarta, IDN Times - Para pendaki yang menggunakan jalur paling populer di Gunung Fuji akan dikenakan biaya dua kali lipat sebesar 4.000 yen (sekitar Rp413 ribu) mulai musim panas mendatang. Sebab, pemerintah prefektur Yamanashi berupaya mengatasi kepadatan pendaki.
Pemerintah prefektur juga berencana memajukan waktu penutupan gerbang masuk di stasiun ke-5 jalur tersebut dua jam lebih awal, menjadi pukul 2 siang. Hal ini guna mencegah pendakian cepat di malam hari atau upaya untuk mencapai puncak gunung tertinggi di Jepang tanpa beristirahat, dilansir The Mainichi pada Kamis (19/12/2024).
1. Penerapan tarif juga untuk menutupi biaya staf dan tindakan keselamatan
Nantinya, pendapatan dari tarif pendakian akan digunakan untuk menutupi biaya staf dan tindakan keselamatan. Prefektur Yamanashi berencana untuk berhenti meminta sumbangan terpisah sebesar 1.000 yen (Rp103 ribu) dari pendaki yang digunakan untuk membantu pemeliharaan gunung.
Pada tahun ini, pemerintah Yamanashi memberlakukan biaya sebesar 2.000 yen (Rp207 ribu) untuk mendaki gunung dan batas maksimal 4.000 pendaki.
Sebuah gerbang dipasang di stasiun ke-5 Jalur Yoshida, membatasi akses dari pukul 4 sore hingga pukul 3 pagi keesokan harinya, kecuali mereka yang memiliki reservasi di pondok gunung.
2. Aturan serupa diberlakukan di jalur Gunung Fuji via Prefektur Shizuoka

Rencana itu muncul karena Prefektur Shizuoka, yang mengelola tiga jalur menuju puncak setinggi 3.776 meter, juga bersiap mengenakan biaya pendakian sebesar 4.000 yen. Serta, membatasi akses jalur mulai pukul 2 siang hingga pukul 3 pagi mulai musim panas mendatang.
Gubernur kedua prefektur telah sepakat menyelaraskan pendekatan mereka, dengan mempertimbangkan keadaan setempat. Sementara itu, pejabat di kota Fujiyoshida yang terletak di kaki Gunung Fuji akan diberi pengarahan tentang rencana tersebut pada 20 Desember.
Gunung Fuji ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada 2013. Gunung ini telah menarik ratusan ribu pendaki setia tahun selama musim pendakian resminya dari Juli hingga awal September.
3. Prefektur Yamanashi pasang pagar baru di spot populer Gunung Fuji

Di sisi lain, Prefektur Yamanashi pada Selasa (17/12/2024) mendirikan pagar baru untuk mencegah pejalan kaki menyeberang jalan sembarangan di depan toko serba ada Lawson di kota Fujikawaguchiko. Tempat tersebut menjadi spot populer untuk mengabadikan gambar ikonik Gunung Fuji yang berada di atas toko tersebut.
Kota itu memasang dua pagar logam, masing-masing berukuran panjang 3 meter dan tinggi 80 sentimeter di sisi jalan yang paling dekat dengan toko tersebut.
Pihaknya juga berencana mengecat ulang tempat penyeberangan pejalan kaki di dekatnya dengan warna hijau dan putih pada akhir Desember, guna meningkatkan visabilitas dan mendorong penggunaannya, Kyodo News melaporkan.
Pada Mei, kota tersebut memasang pagar dan layar hitam untuk menghalangi pandangan di sisi jalan yang berlawanan. Langkah tersebut sebagai respons atas melonjaknya jumlah wisatawan asing dan perilaku mereka yang tidak menghormati peraturan, seperti berkeliaran dan membuang sampah sembarangan, serta memarkir kendaraan secara ilegal dan mengabaikan larangan merokok di kawasan tersebut.
Layar tersebut telah dilepas pada Agustus, namun pagar tambahan didirikan di sisi yang sama pada Oktober setelah maraknya pelanggaran lalu lintas.