Jokowi ke Jepang, Bahas Isu Maritim dengan PM Kishida

Jakarta, IDN Times - Sejumlah isu telah didiskusikan oleh Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida. Fokus kunjungan Jokowi kali ini adalah memperkuat kerja sama ekonomi.
“Saya sangat menyambut baik kedatangan Presiden Jokowi ke Jepang dari lubuk hati saya. Indonesia adalah mitra strategis bagi Jepang yang berbagi nilai dasar dan kepentingan strategis,” kata Kishida, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (26/7/2022).
Sebelumnya, kedua kepala negara ini telah bertemu di Jakarta pada April 2022 lalu. Dengan kunjungan balasan Jokowi ke Tokyo, Kishida menilai hubungan Jepang dan Indonesia sangat erat.
1. Mengukuhkan perdamaian dan keamanan maritim

Salah satu isu yang dibahas Jokowi dan Kishida adalah isu Indo Pasifik yang bebas dan terbuka, serta isu keamanan maritim.
“Pertama-tama dalam mengukuhkan perdamaian dan keamanan di kawasan laut yang mengelilingi Indonesia, saya telah sampaikan ke Presiden Jokowi bahwa Jepang mendukung lebih lanjut peningkatan kemampuan keamanan maritim, termasuk penelitian yang sedang dilaksanakan untuk kerja sama kami di kapal patroli,” ujar Kishida.
Jokowi dan Kishida juga meneken kerja sama dalam bidang keamanan maritim. Bulan depan, pasukan bela diri darat Jepang akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam latihan multilateral, Garuda Shield, yang diselenggarakan di Indonesia.
2. Jepang meminjamkan dana ke Indonesia untuk mitigasi bencana

Selain itu, isu keamanan kedua negara dan pertahanan juga menjadi isu yang dibahas. Termasuk soal kerja sama infrastruktur.
“Saya telah menyampaikan ke Presiden Jokowi, Jepang sedang memproses pinjaman Yen sebesar kurang lebih 43,6 miliar Yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan penampungan PLTA Peusangan,” kata Kishida.
3. Isu kawasan dan global juga dibahas

Jepang juga akan terus mendukung Presidensi Indonesia di G20, terutama menuju KTT G20 di Bali pada November 2022 mendatang.
“Pembahasan isu kawasan antara lain, agresi Rusia di Ukraina, LCS dan LCT, kebijakan terhadap Korea Utara seperti nuklir, rudal, dan situasi di Myanmar,” kata Kishida lagi.
“Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Jokowi ini sebagai momentum untuk lebih lanjut mempererat hubungan Indoensia dan Jepang, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dan 55 tahun persahabatan Jepang dan ASEAN tahun depan,” ucapnya.
Kishida yakin, bersama Indonesia, Jepang akan berkontribusi untuk perdamaian dan kestabilan kawasan dan dunia.