Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Junta Myanmar Kecam ASEAN karena Tak Diundang ke AMM

Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/ericsonmangoli)

Jakarta, IDN Times - Junta militer Myanmar mengecam ASEAN karena tidak mengundang perwakilannya untuk menghadiri ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) di Kamboja pada awal Agustus 2022 kemarin.

Sebaliknya, ASEAN telah mengecam junta militer Myanmar karena telah gagal mengimplementasikan Lima Poin Konsensus untuk mengakhiri krisis politik di negara tersebut.

1. ASEAN melarang para wakil dari junta menghadiri pertemuan regional

Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/KenRoth)

ASEAN telah melarang para wakil politik dari junta militer Myanmar menghadiri pertemuan regional. Pada pertemuan AMM di Kamboja kemarin, Myanmar pun tidak mengirim perwakilannya.

Sementara itu, ASEAN hanya memperbolehkan Myanmar mengirimkan perwakilan non-politiknya ke pertemuan ASEAN, yang tentu ditolak oleh Myanmar.

“Jika kursi yang mewakili suatu negara kosong, maka itu tidak bisa disebut sebagai sebuah KTT ASEAN,” kata juru bicara junta militer, Zaw Min Tun, dikutip dari Free Malaysia Today, Senin (22/8/2022).

2. Myanmar menyebut ASEAN melanggar kebijakannya sendiri

Pertemuan Menlu ASEAN dengan SEANWFZ di AMM 2022. (dok. Kemlu RI)

Selain itu, junta militer menyebut bahwa ASEAN telah melanggar kebijakannya sendiri untuk tidak mencampuri urusan kedaulatan suatu negara.

“Apa yang mereka inginkan adalah agar kami bertemu dan berbicara dengan para teroris,” ucap dia, merujuk pada gerakan pro-demokrasi yang telah melawan junta.

3. Myanmar telah menolak Joint Communique Menlu ASEAN

Pertemuan Pleno AMM 2022, Phnom Penh. (dok. Kemlu RI)

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Myanmar menolak pernyataan bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN atau Joint Communique ASEAN Foreign Ministers Meeting pada 3 Agustus 2022.

“Myanmar menolak dan memisahkan paragraf ‘Perkembangan di Myanmar’ dalam Komunike Bersama Pertemuan Menlu ASEAN ke-55,” sebut Kemlu Myanmar.

Dalam salah satu paragraf soal isu Myanmar, para Menlu ASEAN menegaskan bahwa mereka kecewa dengan Myanmar yang tak menunjukkan kemajuan dalam Lima Poin Konsensus untuk mencapai perdamaian atas konflik.

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us