Kekurangan Vaksin, India Tutup Pusat Vaksinasi di Mumbai

Jakarta, IDN Times – Semua pusat vaksinasi di ibu kota keuangan India, Mumbai, ditutup selama tiga hari mulai Jumat (30/4/2021) karena kekurangan vaksin. Penutupan itu terjadi ketika negara itu membukukan rekor kenaikan harian baru kasus virus corona.
Selain Mumbai, beberapa negara bagian India juga telah mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat mengimunisasi warga yang berusia 18-45 tahun karena kekurangan vaksin. Baru sekitar 9 persen dari 1,4 miliar orang India yang telah menerima dosis vaksin sejak Januari, menurut Straits Times.
1. Kasus corona India melonjak tajam

India melaporkan 386.452 kasus baru pada Jumat (30/4/2021), sementara angka kematian akibat COVID-19 melonjak 3.498 selama 24 jam terakhir, menurut data kementerian kesehatan.
Namun, para ahli medis percaya jumlah COVID-19 yang sebenarnya di negara terpadat kedua di dunia itu mungkin lima hingga 10 kali lebih besar dari penghitungan resmi.
India telah menambahkan sekitar 7,7 juta kasus sejak akhir Februari, ketika gelombang kedua meningkat, menurut penghitungan Reuters. Padahal sebelumnya tahun lalu, India membutuhkan waktu hampir enam bulan untuk mencapai 7,7 juta kasus.
2. Kekurangan oksigen dan obat-obatan

Akibat lonjakan kasus yang tak terkendali, negara ini kini berada dalam krisis kesehatan yang parah. Rumah sakit dan kamar mayat kewalahan menangani pasien, obat-obatan dan oksigen juga semakin menipis. Untuk menekan kasus, India juga telah kembali memperketat pembatasan di kota-kota terbesarnya.
Apa yang terjadi di India saat ini merupakan tekanan berat untuk negara tersebut dan dunia. Sebelum kekurangan pasokan medis, negara yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi ini adalah produsen vaksin terbesar di dunia.
3. Dunia kirim bantuan ke India

Di tengah krisis tersebut, berbagai negara dunia telah mulai mengirim bantuan untuk India bertahan dari pandemik COVID-19. Salah satu negara yang mengirimkan bantuan adalah Amerika Serikat (AS).
Penerbangan AS pertama yang membawa tabung oksigen, regulator, kit diagnostik cepat, masker N95, dan oksimeter denyut telah tiba di ibu kota India, Delhi, pada Jumat.
“Sama seperti India datang membantu kami di awal pandemi, AS berkomitmen untuk bekerja segera untuk memberikan bantuan kepada India pada saat dibutuhkan,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Twitter.
“Hari ini kami dengan bangga mengirimkan pengiriman pertama peralatan oksigen kritis, terapi, dan bahan mentah untuk produksi vaksin."