Kim Jong-un Desak Tambah Nuklir, Kecam Latihan Militer AS-Korsel

- Kim Jong-un mengecam latihan militer AS-Korsel sebagai tindakan permusuhan
- Korsel dan AS menyatakan latihan bersifat defensif, meski Korea Utara meragukannya
- Kapasitas nuklir Korea Utara dipertanyakan, dengan rencana membangun kapal perusak baru
Jakarta, IDN Times – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menegaskan, negaranya perlu memperluas persenjataan nuklir secara cepat. Ia juga mengecam latihan militer gabungan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel), yang disebutnya sebagai ekspresi nyata dari niat memprovokasi perang.
Berdasarkan laporan media resmi KCNA pada Selasa (19/8/2025), latihan gabungan tersebut, bernama Ulchi Freedom Shield, dimulai pekan ini dan akan berlangsung selama 11 hari. Washington dan Seoul menyebut latihan ini bersifat defensif, sementara Pyongyang menilainya sebagai latihan invasi yang kerap dibalas dengan uji coba senjata.
1. Latihan militer gabungan dianggap 'tindakan permusuhan'

Menurut Kim, kehadiran unsur nuklir dalam latihan militer terbaru AS-Korsel menunjukkan lingkungan keamanan yang semakin berbahaya bagi Korea Utara.
“Latihan ini adalah ekspresi jelas dari niat mereka untuk tetap paling bermusuhan dan konfrontatif terhadap Korea Utara,” ujar Kim saat mengunjungi kapal perusak angkatan laut, sebagaimana dikutip KCNA oleh AsiaOne.
Kim menegaskan, kondisi tersebut menuntut negaranya untuk segera memperluas kekuatan senjata nuklir.
2. Korsel dan AS tegaskan latihan bersifat defensif

Militer Korsel menyebut skala latihan Ulchi Freedom Shield tahun ini akan mirip dengan 2024, meski ada penyesuaian. Dari total 40 kegiatan latihan lapangan, sebanyak 20 dijadwalkan ulang ke September.
Presiden Korsel Lee Jae-myung sebelumnya menyatakan ingin meredakan ketegangan dengan Pyongyang. Meski demikian, keinginan tersebut ditanggapi para analis secara skeptis. Mereka menilai mustahil adanya kemungkinan respons positif dari Korea Utara.
3. Kapasitas nuklir Korea Utara dipertanyakan

Menurut laporan Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) tahun lalu, Korea Utara diperkirakan memiliki cukup bahan fisi untuk membangun hingga 90 hulu ledak nuklir. Namun, jumlah yang benar-benar telah dirakit diyakini sekitar 50.
Selain memperluas arsenal nuklir, Korea Utara juga berencana membangun kapal perusak kelas Choe Hyon seberat 5.000 ton ketiga pada Oktober tahun depan. Pyongyang juga tengah menguji coba rudal jelajah dan rudal anti-udara untuk kapal perang tersebut.