Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kolombia Tangguhkan Pembelian Senjata dari Israel

ilustrasi bendera Kolombia (pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengumumkan penangguhan pembelian senjata dari Israel, pascainsiden penembakan massal yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

“Dunia harus memblokir Netanyahu. Kolombia menangguhkan semua pembelian senjata dari Israel,” kata Petro, dikutip dari Anadolu, Jumat (1/3/2024).

“Lebih dari 100 warga Palestina yang mengharapkan makanan, dibunuh oleh Netanyahu. Ini yang disebut genosida dan hal ini mengingatkan kita kepada Holocaust bahkan jika kekuatan dunia tidak mau mengakuinya,” ucap dia.

1. Israel tembaki kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan makanan

Sejumlah saksi dan media yang berada di Gaza melaporkan, Israel menembaki ketika orang-orang sedang menurunkan tepung dan makanan kaleng dari truk. Akibatnya, 100 orang tewas dan 760 orang lainnya terluka.

“Kami berlari ke arah bantuan makanan untuk mengambilnya tapi tentara dan tank menembaki kami. Orang-orang yang ada di depan tertembak dan kami yang masih di belakang langsung berlari meninggalkan lokasi,” kata seorang saksi mata bernama Anwar Helewa.

Kepala Layanan Ambulans Rumah Sakit, Kamal Adwan, mengatakan, para petugas medis yang tiba di lokasi kejadian melihat bahwa ratusan warga Palestina tewas tergeletak di tanah.

Situasi yang terjadi adalah tidak cukup ambulans untuk melarikan semua korban, baik yang terluka maupun jasad warga. Mereka terpaksa diangkut dengan gerobak keledai.

2. AS veto DK PBB soal pernyataan terkait Israel

Rapat Dewan Keamanan PBB di New York, AS. (dok. UN)

Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memblokir pernyataan yang diajukan Aljazair kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang berisi bahwa Israel telah melakukan pembunuhan massal di Gaza saat kerumunan warga Palestina sedang menunggu bantuan makanan.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan, sebenarnya pernyataan tersebut didukung oleh seluruh anggota DK PBB, kecuali AS.

Setidaknya lebih dari 100 warga Palestina tewas ditembaki militer Israel ketika sedang menunggu bantuan makanan diturunkan dari truk. Sekitar 760 warga Palestina juga dilaporkan terluka akibat insiden yang terjadi Kamis kemarin.

Dunia pun dikejutkan dengan ulah terbaru Israel ini. Tel Aviv berdalih bahwa mereka memburu Hamas yang disebutnya teroris.

3. AS berdalih tidak punya fakta di lapangan

Rapat Dewan Keamanan PBB di New York, AS. (dok. UN)

Sementara itu, AS berdalih bahwa mereka tidak punya fakta di lapangan soal penembakan tersebut.

AS kini mengaku sedang mencoba memverifikasi kondisi di lapangan untuk melihat apakah nantinya DK PBB bisa mengeluarkan pernyataan yang bisa disepakati semua pihak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us