Korban Tewas Palestina di Jalur Gaza Mencapai 15.899 Orang

Jakarta, IDN Times - Israel melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza usai tidak ada kelanjutan terkait perpanjangan gencatan senjata. Akibatnya, jumlah korban tewas di Gaza kini terus bertambah.
Setidaknya, sejak 7 Oktober 2023, 15.899 orang telah tewas di Gaza. Data ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
"Jumlah korban luka juga bertambah menjadi lebih dari 42 ribu orang, dan 70 persen dari jumlah itu adalah anak-anak dan perempuan," kata Ashraf al-Qedra, juru bicara kementerian tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (5/12/2023).
1. Israel sengaja menargetkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Gaza

Al-Qedra menuding Israel meningkatkan penargetannya ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Gaza.
"Israel telah menghancurkan 56 institusi kesehatan, menangkap 35 petugas medis, dan membuat sistem kesehatan di Jalur Gaza lumpuh total," ucap dia.
Al-Qedra juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melindungi rumah sakit maupun tim kesehatan dan kemanusiaan, serta menyediakan jalur yang aman untuk masuknya pasokan medis dan bahan bakar serta evakuasi para korban luka di Gaza.
2. Israel mulai serang selatan Gaza

Israel kini mulai menyerang Gaza selatan, di mana terdapat ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari utara. Selain itu, ada pula 3 Warga Negara Indonesia (WNI) relawan MER-C yang turut mengungsi ke wilayah itu.
Rudal Israel dilaporkan telah menghantam salah satu bangunan tempat tinggal dekat dengan Rumah Sakit Nasser di Kota Khan Younis.
Distrik Rafah juga telah menjadi sasaran pengeboman militer Israel dalam beberapa jam terakhir.
3. Hamas mulai bentrok dengan Israel di selatan

Kelompok pejuang Hamas pun dilaporkan mulai bentrok dengan militer Isrel sekitar 2 kilometer dari kota Khan Younis.
Warga Palestina yang mengungsi dari utara ke selatan ini bahkan bisa mendengar tembakan tank.