Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korea Utara Ancam Serang Seoul jika Korea Selatan Dirasa Mengancam

Ilustrasi rudal Korea Utara (istockphoto.com/narvikk)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara mengancam akan menyerang Seoul, ibu kota Korea Selatan, jika negara tersebut berani mengambil langkah yang mengancam, dilansir Reuters.

Peringatan itu disampaikan pada Minggu (3/4/2022), usai pejabat Korea Utara mengutuk Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan, Suh Wook, karena sebuah pernyataannya.

Wook mengatakan bahwa negaranya memiliki berbagai rudal dengan kemampuan yang telah ditingkatkan secara signifikan, yang mampu mengenai target apapun di Korea Utara. Pernyataan itu lantas menimbulkan kemarahan di kalangan pejabat Korea Utara.

1. Dinilai memperburuk hubungan kedua negara

Ilustrasi rudal balistik (pixabay.com/StockSnap)

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan bahwa pernyataan Menhan Korea Selatan itu semakin memperburuk hubungan antar kedua negara dan ketegangan militer di semenanjung Korea, menurut kantor berita KCNA.

Kim Yo Jong, yang merupakan wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh, mengatakan negaranya akan mempertimbangkan kembali banyak hal dan Korea Selatan mungkin menghadapi ancaman serius karena pernyataan semacam itu.

Dalam pernyataan terpisah, Pak Jong Chon, sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara, mengatakan bahwa negaranya akan menyerang Seoul dan mliter Korea Selatan jika berani terlibat dalam aksi militer. Namun, sasaran di Seoul tidak dijelaskan dengan rinci.

2. Beberapa entitas Korea Utara dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat

Pimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un (ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS)

Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, seiring Korea Utara menguji dua rudal balistik pada 26 Februari dan 4 Maret. Uji coba itu melibatkan sistem rudal balistik antar benua (ICBM) terbaru, yang sedang dikembangkan di negara itu.

Amerika Serikat (AS) pada Jumat telah menjatuhkan sanksi pada lima entitas yang dituduh memberikan dukungan untuk pengembangan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korea Utara.

Departemen Keuangan menyatakan bahwa sanksi itu menargetkan Kementerian Industri Roket beserta empat anak perusahaan organisasi, yakni Hapjanggang Trading Corporation, Korea Rounsan Trading Corporation, Sungnisan Trading Corporation, dan Unchon Trading Corporation.

3. Ketegangan diperkirakan meningkat menjelang pelantikan Yoon Suk Yeol

Yoon Suk-yeol, presiden baru Korea Selatan (Instagram.com/sukyeol.yoon)

Ketegangan juga dapat meningkat terus karena Presiden terpilih Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, akan mulai menjabat bulan depan.

Dia pernah mengatakan bahwa serangan awal mungkin satu-satunya cara untuk melawan rudal hipersonik baru Korea Utara, jika mereka siap untuk menyerang dalam waktu dekat.

Yoon telah menyerukan untuk meningkatkan kapasitas militer, termasuk dengan memperkuat hubungan dengan Washington. Dia juga telah berjanji untuk berusaha membangun saluran dialog tiga arah permanen antara Korea Selatan, Korea Utara, dan AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us