Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kota Perbatasan Meksiko Tetapkan Situasi Darurat Pelantikan Trump 

bendera Meksiko (unsplash.com/alschim)
bendera Meksiko (unsplash.com/alschim)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tijuana, Meksiko, pada Senin (20/1/2025), menetapkan keadaan darurat menyusul pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Langkah ini untuk mewaspadai kebijakan pengusiran massal migran ilegal ke teritori Meksiko. 

Dalam kampanyenya, Trump selalu menyalahkan pemerintahan Joe Biden sebagai penyebab masuknya migran ilegal di perbatasan. Pekan lalu, Trump sudah mengatakan bahwa proses deportasi massal akan berjalan dengan cepat setelah ia dilantik menjadi presiden di AS. 

1. Sudah mempersiapkan gelombang kedatangan migran dari AS

Wali Kota Tijuana, Ismael Burgueño Ruiz, mengatakan bahwa wilayahnya sudah siap menghadapi gelombang migran yang dideportasi dari AS setelah Trump dilantik. 

"Kami menerima deklarasi darurat untuk menjamin penanganan migran yang dideportasi dan menghargai hak asasi manusia, serta mengerahkan sumber daya yang dibutuhkan," tuturnya, dikutip Mexico News Daily.

Dalam situasi darurat, pemerintah lokal dapat mengakses anggaran daerah untuk merespons kedatangan migran di Tijuana. Pemerintah Tijuana berencana menambah personel, meningkatkan fasilitas untuk menampung para migran. 

Tak hanya mengakses anggaran daerah, selama pemberlakuan keadaan darurat pemerintah lokal di Meksiko juga berhak mengakses dana dari pusat dalam rangka penanganan masalah di daerahnya. 

2. Sudah ada 30 shelter untuk menampung migran di Tijuana

kondisi kamp migran di Tijuana, Meksiko (unsplash.com/barbarazandoval)
kondisi kamp migran di Tijuana, Meksiko (unsplash.com/barbarazandoval)

Kepala Jardin de las Mariposas, C Jamie Marín, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengoperasikan lebih dari 30 shelter di Tijuana. Namun, terdapat masalah kurangnya sumber daya, ruang, dan berbagai masalah lainnya. 

"Dilantiknya Trump berpotensi menimbulkan krisis kemanusiaan massal bagi migran yang akan pergi ke AS dan yang sudah dideportasi. Terdapat kekhawatiran terkait keputusan yang dibuat selama pemerintahan Trump," terangnya, dilansir CNN.

Di sisi lain, Kepala Casa del Migrante, Yet Murphy, mengatakan bahwa ruang bukanlah masalah utama. Ia mengklaim masalah utama adalah menangani para migran dan mengadakan pelatihan kepada migran. 

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti berapa banyak migran yang berada di Tijuana. Berdasarkan data pemerintah Meksiko, dari Januari hingga Agustus 2024, terdapat lebih dari 30 ribu migran yang berada di Tijuana. 

3. Sheinbaum sudah siap hadapi deportasi massal Trump

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (tengah). (Secretaría de Cultura Ciudad de México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (tengah). (Secretaría de Cultura Ciudad de México, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengaku sudah mempersiapkan program komprehensif bagi warga Meksiko yang terdampak deportasi massal yang ditetapkan oleh pemerintahan Trump di AS. 

"Program ini dinamai Mexico te abraza yang berupa bantuan kesejahteraan bagi warga yang dideportasi, registrasi dalam Institusi Keamanan Sosial Meksiko dan transportasi untuk memulangkan migran ke tempat asalnya," terangnya. 

Ia menambahkan, warga yang dideportasi akan menerima bantuan finansial awal dari pemerintah untuk membiayai kepulangannya ke Meksiko. Semua warga yang terdampak akan menerima rekening dan kartu yang sudah diisi uang sebesar 2 ribu peso Meksiko (Rp1,5 juta).

Sementara itu, pemerintah Meksiko menyebut deportasi massal warga Meksiko dari AS akan berdampak signifikan terhadap ekonomi AS karena bekerja di berbagai sektor ekonomi. Tercatat ada sekitar 5 juta warga Meksiko yang bekerja secara ilegal di AS. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us