KRI Tawau Kembali Pulangkan 246 WNI Bermasalah dari Malaysia

Jakarta, IDN Times - Konsulat RI di Tawau, Malaysia memfasilitasi pemulangan 246 Warga Negara Indonesia (WNI) bermasalah dari Depot Imigresen Tawau (DIT). Sebelumnya, mereka telah menjalani proses hukum dan dideportasi oleh pihak Negeri Jiran.
Proses pemulangan dilakukan lewat jalur laut dari Pelabuhan Tawau ke Pelabuhan Tunontaka di Nunukan, Kalimantan Utara, menggunakan kapal feri yang disediakan secara khusus.
1. Mayoritas adalah laki-laki

Untuk pemulangan kali ini, WNI didominasi oleh laki-laki, yaitu sebanyak 204 orang. Sementara, ada 39 perempuan dan tiga anak laki-laki, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI, Senin (13/3/2023).
Para WNI yang dideportasi ini sebelumnya terlibat berbagai kasus di wilayah Sabah, Malaysia. Sebagian besar dari mereka melanggar aturan keimigrasian (184 kasus), sisanya adalah kasus narkoba (53 kasus), dan tindak pidana lainnya (9 kasus).
Mereka berasal dari berbagai wilayah provinsi di Indonesia seperti:
* Kalimantan Utara : 70 orang
* Sulawesi Tenggara : 5 orang
* Sulawesi Selatan : 107 orang
* Sulawesi Barat : 11 orang
* Sulawesi Tengah : 2 orang
* Nusa Tenggara Timur : 44 orang
* Nusa Tenggara Barat : 4 orang
* Jawa Timur : 2 orang
* Maluku : 1 orang
2. Dibantu penerbitan paspor sementara oleh KRI Tawau

Sebelum dilakukan proses deportasi, saat masih berada di Depot Imigresen Tawau (DIT), para WNI ini terlebih dahulu diverifikasi oleh Tim Satgas KRI Tawau untuk memastikan kewarganegaraan mereka guna penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), termasuk memastikan kesehatan dan kesiapan para Deportan untuk proses pemulangan.
Sesampainya di Nunukan, para WNI ini akan ditangani dan diproses lebih lanjut oleh instansi terkait di Indonesia mulai dari ketibaan di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, hingga pemulangan ke daerah asal masing-masing.
3. KRI Tawau sudah pulangkan ratusan WNI dari detensi imigrasi

Sebelumnya, KRI Tawau juga telah memulangkan ratusan WNI dari detensi imigrasi Tawau. Yang terakhir, pemulangan dilaksanakan pada Desember 2022 kemarin.
Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau telah melakukan pertemuan dengan Pengarah Imigresen Wilayah Sabah dan Jabatan Kesihatan Negeri Sabah (JKNS) Malaysia, serta pertemuan virtual dengan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) pada Juli 2022 lalu.
Pertemuan ini didasari laporan KBMB tentang kondisi WNI yang berada di detensi imigrasi Malaysia, tepatnya di Sabah dan Tawau yang cukup memprihatinkan. Bahkan ada laporan WNI meninggal. Disampaikan pula agar kondisi detensi diperbaiki dari segi akses kesehatan dan fasilitas sanitasinya.
Di lain pihak, KJRI Kota Kinabalu dan KRI di Sabah juga akan meningkatkan intensitas kunjungan pemantauan, bantuan logistik pakaian, makanan, obat-obatan, alat-alat kesehatan, dan tes PCR dalam proses pemulangan.