Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Serangan Teroris JI yang Tewaskan 2 Polisi Malaysia

ilustrasi bendera Malaysia (Unsplash.com/Aaron Lee)
ilustrasi bendera Malaysia (Unsplash.com/Aaron Lee)
Intinya sih...
  • Dua polisi tewas dibunuh oleh anggota Jemaah Islamiyah (JI) di Malaysia.
  • Tersangka ditembak mati di lokasi kejadian, tujuh orang termasuk lima anggota keluarganya ditangkap.
  • Penyerangan terjadi saat dua mahasiswa melaporkan kasus pelecehan seksual, diduga sebagai pengalihan perhatian untuk mencuri senjata api.

Jakarta, IDN Times - Dua petugas polisi di kota Ulu Tiram, negara bagian Johor, Malaysia, tewas dibunuh oleh seorang pria pada Jumat (17/5/2024). Pria tersebut diduga anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi dengan al-Qaeda.

Kepala polisi Johor M Kumar mengatakan, tersangka ditembak mati di lokasi kejadian. Polisi juga mengatakan telah menangkap tujuh orang, termasuk lima anggota keluarga tersangka.

Kelompok JI berupaya mendirikan kekhalifahan Islam di Asia Tenggara. Kelompok tersebut berbasis di Indonesia, Singapura dan Malaysia.

1. Kronologi kejadian penyerangan

ilustrasi (Unsplash.com/Maxim Hopman)

Kepala polisi Malaysia Razarudin Husain menjelaskan, insiden serangan itu terjadi pada pagi hari. Ada dua mahasiswa, pria berusia 22 tahun dan wanita berusia 21 tahun yang datang ke kantor polisi untuk pengaduan terkait kasus pelecehan seksual dua tahun lalu.

Dilansir The Straits Times, seorang pria lain berusia 21 tahun mengenakan masker dan mengendarai sepeda motor, muncul dan pergi ke belakang kantor polisi. Seorang petugas memeriksanya, tapi pria tersebut membacoknya dengan parang. Petugas tersebut tewas.

"Tersangka kemudian mengambil pistol korban. Pada saat yang sama, dua polisi kendaraan patroli keliling yang baru saja selesai berpatroli kembali ke kantor polisi," kata Husain.

"Salah satu orang kami tertembak di pipinya dan peluru menembus kepalanya, sementara yang lain tertembak di bahu dan pinggang," tambahnya.

Tersangka kemudian ditembak mati di tempat kejadian.

2. Tersangka tidak memiliki catatan kriminal

Dua mahasiswa yang datang ke kantor polisi ikut ditahan. Husain mengatakan, kemunculan mereka sesaat sebelum penyerangan dinilai mencurigakan dan bisa jadi merupakan upaya pengalih perhatian.

Dilansir ABC News, Husain menjelaskan pelaku penyerangan tidak memiliki catatan kriminal. Polisi telah mengidentifikasi 20 tersangka anggota JI lainnya di Johor dan akan melacak mereka untuk diselidiki.

Motif utama dari penyerangan itu belum jelas, tapi tampaknya telah direncanakan, kata Husain. Ada kemungkinan bahwa itu merupakan upaya mengambil senjata api dari kantor polisi untuk agenda yang belum ditentukan.

3. Lima anggota keluarga ditangkap

ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Polisi kemudian melakukan penggerebekan rumah tersangka yang tidak jauh dari kantor polisi. Di tempat itu, petugas menemukan banyak perlengkapan terkait JI.

Dilansir Al Jazeera, lima anggota keluarga ditahan, termasuk ayah tersangka yang berusia 62 tahun. Polisi mengatakan bahwa sang ayah diketahui merupakan anggota JI.

Husain menjelaskan, anggota JI lainnya yang tinggal di negara bagian yang berbatasan dengan Singapura itu juga ditangkap.

JI telah melancarkan banyak serangan teror di Asia Tenggara, termasuk mendalangi serangkaian pengeboman mematikan. Salah satunya adalah pegeboman di Bali pada Oktober 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us