Lonjakan Kasus COVID-19, Paraguay Hentikan Jadwal Operasi

Asuncion, IDN Times - Pemerintah Paraguay memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh layanan operasi yang tak mendesak di seluruh rumah sakit umum. Kebijakan ini diadakan lantaran membanjirnya pasien COVID-19 di seluruh rumah sakit di Paraguay belakangan ini.
Bahkan sistem kesehatan Paraguay kini tengah di ambang kolaps lantaran semakin meluasnya kasus infeksi COVID-19 di negara Amerika Selatan tersebut.
1. Pemerintah hentikan operasi non darurat di Paraguay
Menteri Kesehatan Paraguay pada Rabu (03/03) mengumumkan jika seluruh jadwal operasi yang tidak mendesak di seluruh rumah sakit akan dihentikan untuk sementara waktu. Maka nantinya sumber daya manusia dan fasilitas akan dialihkan untuk menangani pasien COVID-19 yang jumlahnya terus naik, dikutip dari AP News.
Meskipun jumlah kematian di Paraguay termasuk jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangganya. Negara berpenduduk 7,6 juta jiwa tersebut tengah kekurangan sejumlah alat dan fasilitas dalam menangani virus COVID-19. Menurut pneumologist dari Ineram, Carlos Morinigo mengungkapkan jika, "Kami tidak lagi memiliki plat x-ray, kateter nasal dan sejumlah peralatan medis lainnya."
2. Tenaga medis menuntut pemerintah berlakukan pembatasan
Mengutip dari Infobae, Carlos Morinogo bersama puluhan dokter beserta perawat tengah melakukan protes di depan rumah sakit dan memblokir jalan di depannya. Para tenaga medis bergabung bersama keluarga pasien yang dirawat dan menyuarakan "Kami ingin pasokan" dan "Sudah cukup dengan ketidakadilan."
Bahkan Morinogo mengakui apabila pasokan obat-obatan sudah tidak tersedia di sejumlah toko. Ia juga menambahkan di tengah kelangkaan obat-obatan pemerintah justru membebaskan warga hidup dalam situasi yang santai dengan bermain sepak bola, voli dan tidak adanya aturan pembatasan sosial atau penggunaan protokol kesehatan.
3. Paraguay catatkan rekor baru kasus COVID-19
Paraguay telah mencatatkan rekor baru kasus infeksi COVID-19 pada Rabu (03/03) dengan 1.341 kasus dan 21 orang meninggal dalam 24 jam. Adanya rekor baru tentu berdampak pada makin banyaknya kritikan terhadap penanganan COVID-19 dan lambatnya proses vaksinasi.
Adanya data baru ini menunjukkan total angka positif COVID-19 sejak masuknya virus tersebut pada 7 Maret 2020 menjadi 164.310 kasus. Sedangkan jumlah kematian hingga kini mencapai 3.256 jiwa. Bahkan kapasitas rumah sakit di Paraguay kini hampir penuh dengan 23.686 yang dirawat dan 293 di antaranya berada di ICU dan pasien yang sudah pulih sejumlah 137.368 orang, dilansir dari Infobae.