Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Makin Lengket, Rusia-China Latihan Militer Bersama di Laut China Timur

ilustrasi(unsplash.com/Tang wei-chen)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia akan melakukan latihan militer gabungan bersama dengan pasukan militer China di Laut China Timur pada Rabu (21/12/2022). Kapal perang yang mengangkut pasukan Rusia tersebut berangkat menuju ke China pada Senin.

Latihan bersama itu bertujuan untuk menunjukan hubungan pertahanan kedua negara yang semakin erat, saat mereka menghadapi situasi ketegangan yang sama dengan Amerika Serikat (AS).

1. Kedua negara akan mengluarkan beberapa kendaraan tempur mereka

ilustrasi(unsplash.com/ Ian Yates)

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat Rusia dan China juga akan berpartispasi dalam rangka latihan bersama. Kapal penjelajah rudal Varvag, kapal perusak Marshal Shaposhnikov, dan dua korvet Armada Pasifik Rusia akan ikut andil dalam manuver di Laut China Timur itu.

Kementerian tersebut juga mengatakan angkatan laut China telah berencana untuk mengeluarkan beberapa kapal perang permukaan yang mereka miliki dan kapal selam dalam latihan bersama tersebut.

2. Rusia dan China sering melakukan latihan militer bersama dalam beberapa bulan terakhir

ilustrasi(unsplash.com/Joel Rivera-Camacho)

Kerja sama Moskow dan Beijing di bidang keamanan dan militer kian berkembang dalam beberapa bulan ini. Tercatat pada November, mereka melakukan patroli bersama di atas Laut Jepang dan Laut China Timur. Angkatan udara Rusia membawa pesawat pembom Tu-95 dan China dengan membawa pesawat pembom H-6K.

Pesawat pengebom Rusia mendarat di China untuk pertama kalinya dan peengbom China terbang ke pangkalan udara di Rusia, yang merupakan salah satu bagian saat latihan bersama tersebut.

Pada September lalu, China mengirim pasukan dan armada tempur untuk ikut serta dalam latihan gabungan bersama dengan Rusia. Tercatat lebih dari 2 ribu tentara beserta dengan lebih dari 300 kendaraan militer, termasuk di dalamnya 21 pesawat tempur dan tiga kapal perang, dikirimkan China.

Momen tersebut telah menandai untuk pertama kalinya, China mengirimkan pasukan tiga cabang militer untuk ikut andil dalam latihan bersama dengan Rusia. Hal itu sekaligus mengambarkan rasa saling percaya antara Rusia dan China.

3. Rusia dan China saling mendukung dalam hal militer

ilustrasi(unsplash.com/Specna Arms)

Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 untuk melakukan invasi, kerja sama pertahanan antara Moskow dan Beijing semakin erat dan kuat.

China dengan tegas menolak untuk ikut mengkritik tindakan Rusia dalam perang di Ukraina. China pun menyalahkan AS dan NATO, karena sudah memprovokasi Kremlin.

China lantas mengecam sanksi yang telah dijatuhkan pada Rusia pada perang tersebut. China telah mendeklarasikan diri untuk melakukan persahabatan "tanpa batas" dengan Rusia.

Sebaliknya, Rusia sangat mendukung China di tengah ketegangan dengan AS terkait konflik China dengan Taiwan yang sedang memanas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us