Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mantan Suami Gisele Pelicot Divonis 20 Tahun Penjara atas Pemerkosaan

ilustrasi palu hakim (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Prancis, pada Kamis (19/12/2024), menjatuhi hukuman 20 penjara kepada Dominique Pelicot karena membius mantan istrinya, Gisele, dan mengundang puluhan pria asing untuk memerkosanya selama hampir satu dekade.

Dominique dinyatakan bersalah atas semua dakwaan oleh hakim di Avignon, Prancis selatan. Pria berusia 72 tahun itu tampak menangis saat hakim menjatuhkan hukuman maksimal terhadapnya.

Ke-50 terdakwa lainnya juga dinyatakan bersalah atas pemerkosaan, percobaan pemerkosaan, atau penyerangan seksual. Hukuman yang mereka terima berkisar antara antara 3-15 tahun penjara, kurang dari tuntutan jaksa. 

Semua terdakwa mempunyai waktu 10 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan banding. Pengacara Dominique mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan opsi tersebut.

1. Gisele hormati putusan pengadilan

Para pengunjuk rasa yang sejak pagi telah berkumpul di luar gedung pengadilan mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap putusan hakim yang dinilai lebih ringan.

“Sistem peradilan memalukan," teriak mereka.

Namun, Gisele mengatakan bahwa ia menghormati putusan pengadilan. Perempuan berusia 72 tahun itu telah menjadi simbol feminis di dalam maupun luar negeri karena melepaskan haknya untuk menjalani persidangan tertutup dan berani menghadapi para pemerkosanya di pengadilan. 

“Persidangan ini adalah cobaan yang sangat sulit,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia tidak menyesali keputusannya untuk membiarkan kasus tersebut disidangkan secara terbuka.

"Sekarang saya memiliki kepercayaan pada kemampuan kita untuk bersama-sama meraih masa depan di mana setiap wanita dan pria dapat hidup dalam harmoni dengan rasa hormat dan saling pengertian. Terima kasih," ungkapnya, dikutip dari Reuters.

2. Dominique juga dinyatakan bersalah atas pengambilan gambar tidak senonoh

Dominique, yang menikah dengan Gisele selama 50 tahun, telah mengaku bersalah atas semua tuduhan. Dalam persidangan pada Kamis, ia dinyatakan bersalah atas pemerkosaan berat, percobaan pemerkosaan terhadap istri salah satu terdakwa, Jean-Pierre Marechal, dan pengambilan gambar tidak senonoh terhadap putrinya, Caroline Darian, serta menantunya, Aurore dan Celine.

Dalam persidangan sebelumnya, Caroline mengungkapnya bahwa ia merasa menjadi korban yang terlupakan. Berbeda dengan kasus ibunya, tidak ada bukti pelecehan yang ia yakini pernah terjadi padanya. Dominique sendiri membantah pernah membius dan melecehkan putrinya.

Dari 50 terdakwa lainnya, 46 orang dinyatakan bersalah melakukan pemerkosaan, dua orang bersalah atas percobaan pemerkosaan, dan dua lainnya bersalah atas kekerasan seksual. Sebagian besar dari mereka membantah telah melakukan pemerkosaan dengan alasan tidak mengetahui bahwa Gisele telah dibius.

Sementara itu, Dominique menyangkal telah menipu para pria yang ditemuinya secara daring tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tahu persis apa yang mereka lakukan.

"Saya seorang pemerkosa seperti yang lainnya di ruangan ini," katanya saat memberikan kesaksian.

3. Gisele ingin kasusnya dapat membantu perempuan lain

Kasus ini baru terungkap pada 2020, ketika Dominique kedapatan mencoba memotret bagian bawah rok perempuan di supermarket. Polisi kemudian menemukan lebih dari 20 ribu foto dan video di perangkat komputernya yang mengungkap rahasia kotor yang disembunyikannya dari sang istri selama satu dekade.

Polisi yakin sebanyak 72 pria telah datang ke rumah pasangan tersebut untuk memerkosa dan melecehkan Gisele, namun mereka tidak dapat mengidentifikasi semuanya. Dominique sendiri mengaku telah memasukkan obat penenang yang kuat ke dalam makanan dan kopi istrinya demi membuatnya tertidur berjam-jam.

Gisele mengatakan bahwa ia sempat khawatir mengidap Alzheimer atau tumor otak karena sering kehilangan ingatan.

Ibu tiga anak ini berharap perhatian besar terhadap kasusnya dapat membantu perempuan lain yang menjadi korban kekerasan seksual.

“Ini bukan keberanian. Ini tekad untuk mengubah keadaan. Ini bukan hanya perjuangan saya, tapi perjuangan semua korban pemerkosaan," ungkapnya di pengadilan pada Oktober. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us