Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meksiko Sebut AS Ikut Bersalah atas Kekerasan di Sinaloa

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador. (x.com/lopezobrador_)

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO), pada Kamis (19/9/2024), mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) ikut bertanggung jawab atas kasus kekerasan di Culiacan, Sinaloa. Ia menyebut keputusan sepihak AS telah mendorong konflik internal Kartel Sinaloa.

Pekan lalu, AMLO sudah menyerukan kepada Kartel Sinaloa untuk menghentikan aksinya yang telah berisiko melukai warga sipil. Perang dalam internal Kartel Sinaloa ini telah mengkibatkan lumpuhnya aktivitas di Culiacan, termasuk pembatalan acara peringatan Hari Kemerdekaan. mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) ikut bertanggung jawab atas kasus kekerasan di Culiacan, Sinaloa

1. Tolak AS yang menghiraukan situasi di Meksiko

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador ketika berpidato. twitter.com/lopezobrador_/

AMLO mengatakan, AS tidak seharusnya melakukan penangkapan terhadap pemimpin Kartel Sinaloa, Ismael Zambada alias El Mayo sendirian tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Meksiko. 

"Tentu saja, AS juga bertanggung jawab sebagian dalam insiden kekerasan di Sinaloa. Mereka telah melancarkan operasi penangkapan terhadap Zambada. Mereka tidak boleh beraksi seperti ini tanpa memperhitungkan pemerintah Meksiko," ungkapnya, dikutip EFE

Ia menambahkan, operasi untuk menangkap Zambada tidak bisa dibenarkan karena ini akan memicu aksi kekerasan dan pembunuhan di Meksiko. 

"Semua tindakan ini membutuhkan penjelasan karena kami sedang menghadapi instabilitas dan konfrontasi di Sinaloa akibat ulah AS yang memutuskan sepihak. Kami tidak setuju bahwa Meksiko dihiraukan begitu saja karena kami yang terdampak di sini," sambungnya. 

2. Klaim mampu tangkap lebih dari 12 ribu terduga anggota geng kriminal

Sehari sebelumnya, Meksiko sudah mengumumkan penangkapan 12.319 anggota kartel narkoba selama periode 2018-2024. Ia pun menyebut sebanyak 2.600 laboratorium pembuatan narkoba sudah dihancurkan. 

"Dalam 6 tahun terakhir, Meksiko sudah menangkap 94.240 pelaku kriminal, termasuk 12.319 di antaranya adalah anggota kartel narkoba. Sebanyak 8.509 di antaranya adalah pimpinan kartel, seperti Rafael Caro Quintero alias El Narco dan Ovidio Guzman, anak El Chapo," tuturnya. 

Selain itu, Meksiko juga mengungkapkan keberhasilannya menyita lebih dari 95 ribu kg bahan-bahan kimia dan lebih dari 44 ribu kg narkoba. 

Sementara itu, selama masa pemerintahan AMLO, disebut terdapat penurunan angka pembunuhan hingga 19 persen. Jumlah itu menurun dari per Juli 2018 yang mencapai 3.074, kini berkurang jadi 2.546 kasus pada Juli 2024. 

3. Kekerasan di Sinaloa sudah merenggut 30 korban jiwa

Pada Selasa (17/9/2024), Sekretaris Keamanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval mengatakan, sudah ada 30 korban jiwa imbas konflik internal Kartel Sinaloa dalam sepekan terakhir. Bahkan, dua di antara korban tewas adalah personel militer. 

Ia mengungkapkan, sudah ada sekitar 2.200 personel militer dan Guarda Nacional yang dikirimkan ke Sinaloa. Mereka ditugaskan untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas dari teror anggota Kartel Sinaloa. 

Komandan Militer Meksiko, Jesus Leana Ojeda, mengatakan ketegangan dapat mereka redam jika kedua pihak, Los Mayos dan Los Chapitos, menyudahi aksinya. 

"Semua ini bukan tergantung pada kami, tapi tergantung pada dua kelompok antagonis yang bersedia menyelesaikan konflik satu sama lain. Kami, sebaliknya, di sini berusaha mencegah konfrontasi dan berujung pada korban tewas," tandasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us