Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menhan Israel Sebut Pemimpin Iran sebagai Hitler Modern

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, saat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. (x.com/@drpezeshkian)
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, saat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. (x.com/@drpezeshkian)
Intinya sih...
  • Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan komentar sinis terkait Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
  • Presiden Netanyahu mengklaim bisa bunuh Khamenei. Rencana pembunuhan terhadap Khamenei bergulir sejak pecahnya perang Iran dan Israel pekan lalu.

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan komentar sinis terkait Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akibat serangan secara terus menerus ke negaranya. Ia menyebut Khamenei sebagai ‘Hitler Modern’ karena serangannya diduga menyasar berbagai fasilitas publik di Israel.

"Seorang diktator seperti Khamenei, yang memimpin Iran dan menjadikan penghancuran Israel sebagai panjinya, tidak dapat terus eksis,” kata Katz, dilansir dari TRT World, Jumat (20/6/2025).

Ia kemudian mengancam akan membunuh Khamenei. Ancamannya muncul beberapa jam setelah sekitar 30 rudal Iran menargetkan kota-kota utama Israel, termasuk Tel Aviv, Ramat Gan, dan Holon, serta Rumah Sakit Soroka di kota Beersheba di selatan.

"Orang seperti itu dilarang untuk hidup. Mencegah keberadaannya adalah salah satu tujuan operasi,” ungkapnya.

1. Netanyahu klaim bisa bunuh Khamenei

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (commons.wikimedia.org/Hudson Institute)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (commons.wikimedia.org/Hudson Institute)

Rencana pembunuhan terhadap Khamenei bergulir sejak pecahnya perang Iran dan Israel pekan lalu. Saat mengunjungi Rumah Sakit Soroka di Beersheba pada Kamis, Netanyahu sama sekali tak menolak aksi semacam itu.

“Semua opsi tersedia. Lebih baik tidak membicarakan mereka di media,” kata Netanyahu, dilansir dari Jerusalem Post.

Dalam kunjungan ke rumah sakit itu, Netanyahu mengklaim ketidakadilan yang timbul akibat perang bersama Iran. Ia menyebut Iran telah bertindak berlebihan.

"Kami menyerang target nuklir dan rudal dengan presisi, dan mereka menyerang rumah sakit, di mana orang-orang bahkan tidak bisa bangun dan berlari. Di sini ada bangsal anak-anak dan bayi,” tambahnya.

Serangan Iran mengenai Pusat Medis Soroka pada Kamis dini hari. Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengklaim, serangan rudal tersebut menghantam pusat militer dan intelijen Israel yang terletak di dekat Rumah Sakit Soroka, sebagaimana dikutip Al Jazeera.

2. Membunuh Khamenei sama saja memicu senjata nuklir Iran

Pertemuan Mohammed Shia Al-Sudani dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. Foto diunggah pada 9 November 2023. (commons.wikimedia.org/unknown, free license)

Rouzbeh Parsi, Pakar Timur Tengah dan dosen senior di Universitas Lund di Swedia mengatakan bahwa aksi pembunuhan terhadap Khamenei justru akan menjadi bumerang terhadap Israel. Parsi menduga, fatwah terkait pelarangan senjata nuklir yang selama ini digagas oleh Khamenei membuat Iran tak kunjung membuat senjata nuklirnya.

"Jika dia disingkirkan, itu akan menghancurkan semua peluang untuk melanjutkan negosiasi dan menjamin Iran akan mengembangkan senjata nuklir," katanya.

Khamenei pada Rabu mengatakan bahwa Iran tak gentar dengan ancaman-ancaman Israel. Ia kemudian berjanji untuk memberikan serangan balasan terhadap Israel.

”Kami harus memberikan tanggapan yang kuat kepada rezim Zionis teroris. Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis," ungkapnya, dikutip dari Economic Times.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Jumat mengatakan bahwa penghentian tanpa syarat agresi Israel terhadap Iran merupakan satu-satunya solusi untuk mengakhiri perang. Akan tetapi, jika agresi rezim Israel tidak dihentikan, Teheran akan memberikan respons lebih keras yang membuat agresor tersebut menyesal menyerang Iran, seperti dikutip oleh Kantor Berita Tasnim.

3. Konflik Israel dan Iran terus berlanjut

Peluncuran Rudal Iran, Qadr, dari peluncur truk dalam Latihan Angkatan Laut Velayat-90. (commons.wikimedia.org/Mohammad Sadegh Heydari)

Saling serang antara Iran dan Israel masih terus berlanjut. Pada Jumat, Israel mengklaim telah menyerang sebuah markas badan keamanan dalam negeri Iran di ibu kota Teheran.

Sementara Iran juga terus menggencarkan serangan di enam lokasi di wilayah Tel Aviv, Haifa, dan Beersheba di wilayah Israel tengah, utara, dan selatan.

Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka sejak serangan rudal Iran. Sementara itu, di Iran, 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang terluka akibat serangan Israel, menurut laporan media Iran, yang dikutip oleh Anadolu Agency.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us