Menlu Israel Akan Berkunjung ke AS untuk Bahas Serangan Rafah di Gaza

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dijadwalkan akan mengunjungi Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/3/2024). Ia akan dijamu langsung oleh Menhan AS, Lloyd Austin, di Pentagon.
Pada pertemuan itu, keduanya akan membahas berbagai topik, termasuk upaya pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, bantuan kemanusiaan di Palestina, dan jaminan keselamatan warga Rafah.
”(Mereka) sekaligus memastikan Hamas tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” kata juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, dilansir Anadolu, Jumat (22/3/2024).
1. Upaya AS bahas kondisi di Gaza

Rencana pertemuan tersebut berbeda dengan pengumuman Gedung Putih setelah Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bercakap lewat telepon. Sebelumnya, Netanyahu berencana mengirimkan pejabat intelijen militer dan kemanusiaan ke Washington.
Austin secara teratur terlibat dengan mitra dan sekutu melalui telepon dan pertemuan langsung. Ia menegaskan bahwa pertemuan kedua pihak akan menjadi kesempatan untuk membahas kebutuhan mendesak di Gaza.
”Mereka juga akan membahas apa yang terjadi di wilayah tersebut dan Rafah,” tambahnya.
2. Washington tak setuju tindakan Israel di Rafah

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan operasi militer besar-besaran yang dilakukan Israel di kota Rafah paling selatan Gaza akan menjadi sebuah kesalahan.
Washinton kini secara eksplisit menolak tindakan Israel di Gaza. Blinken menyebut serangan darat ke wilayah itu tidak perlu.
“Ada cara yang lebih baik untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Hamas,” kata Blinken, dilansir TRT World.
3. Penyerangan ke Rafah tetap dilakukan

Kendati peringatan dari AS sudah dikumandangkan, Israel tidak menghiraukan seruan tersebut. Netanyahu menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melaksanakan invasi ke Gaza.
“Tidak mungkin menyelesaikan kemenangan tanpa IDF (pasukan Israel) memasuki Rafah,” ungkap Netanyahu pada Rabu, dilansir Euronews.
Biden telah berulang kali meminta Israel mempertimbangkan baik-baik serangannya ke Rafah, namun hal tersebut tidak mampu membendung seruan Netanyahu.
"Ada saat-saat kami setuju dengan teman-teman (AS) kami, dan ada saat-saat kami tidak setuju dengan mereka. Pada akhirnya, kami selalu melakukan apa yang penting untuk keselamatan kami, dan kami akan melakukannya kali ini juga," kata Netanyahu.
Serangan ke Rafah berpotensi membuat jumlah korban jiwa semakin meningkat. Terbaru, hampir 32 ribu warga Gaza telah tewas akibat serangan Israel, sementara 72 ribu lainnya mengalami luka-luka.