Menlu Retno Minta Kesejahteraan PMI di Malaysia Diperhatikan

Jakarta, IDN Times - Menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia, Zambry Abdul Kadir, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta agar kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia diperhatikan.
“Kami berdiskusi secara terbuka soal masalah ini. Saya tegaskan bahwa perlindungan PMI adalah isu prioritas politik luar negeri Indonesia,” kata Retno dalam konferensi pers daring, Kamis (29/12/2022).
1. Minta hak-hak finansial PMI diperhatikan

Retno meminta kepada Zambry dan pemerintah Malaysia untuk selalu memperhatikan hak-hak para PMI dan hak-hak finansial mereka.
“Hak-hak ini juga termasuk pendidikan dan kesehatan, termasuk para anak-anak PMI juga,” ucap Retno.
Tak hanya itu, Retno juga meminta adanya penegakan hulum untuk perlakuan buruk atau tindak kriminal yang dilakukan terhadap para PMI untuk menunjukkan rasa kemanusiaan dan keadilan.
“Kami sepakat bahwa PMI berkontribusi banyak untuk pembangunan ekonomi Malaysia,” tutur Retno.
2. One Channel System adalah perekrutan legal PMI ke Malaysia

Selain itu, keduanya juga sepakat untuk memakai One Channel System untuk perekrutan dan penempatan PMI yang ingin bekerja di Malaysia.
“Komitmen diperlukan untuk sistem ini agar bisa berjalan dengan baik. Kami juga sepakat untuk bekerja sama memerangi perdagangan manusia,” ungkap Retno.
Pada pertengahan 2022, sistem ini sempat bermasalah di mana di bawah kesepakatan yang sudah terbentuk, Malaysia masih menggunakan sistem sendiri untuk merekrut PMI. Akibatnya, Indonesia pernah menangguhkan pengiriman PMI ke Malaysia beberapa saat.
3. Malaysia jamin kesejahteraan PMI

Menanggapi Retno, Zambry mengakui bahwa memang PMI sangat berkontribusi terhadap pembangunan Negeri Jiran.
“Dalam hal yang berkaitan perlindungan PMI, sumbangan tenaga kerja Indonesia dan kepada pembangunan sosio ekonomi Malaysia memang besar,” ucap Zambry.
“Untuk itu, Malaysia menjamin kesejahteraan PMI di Malaysia, khususnya keadilan harus ditegakkan bagi mereka,” katanya.