Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Retno Paparkan Peran Indonesia Atasi Isu Myanmar

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai komunikasi dan engagement dengan sejumlah pihak untuk mengupayakan perdamaian di Myanmar.

“Indonesia telah bekerja keras mendorong Lima Poin Konsensus. Beberapa hal telah dilakukan, salah satunya memperkuat solidaritas dan posisi ASEAN dalam menangani isu Myanmar,” kata Retno dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Langkah Indonesia ini merupakan wujud nyata komitmen sebagai anggota ASEAN pun selama keketuaannya di ASEAN 2023 serta kinerja dari Office of the Special Envoy yang dibentuk selama masa keketuaan.

1. Komunikasi dilakukan secara intensif

(Ki-ka) Ketua Delegasi HLTF ASEAN Dian Triansyah Djani, Dirjen ASEAN Kemlu RI Sidharto Suryodipuro, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Staf Khusus Menlu untuk Diplomasi Kawasan Ngurah Swajaya. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno kembali menegaskan komunikasi ini dilakukan dengan berbagai stakeholder dilakukan sesuai dengan mandat Lima Poin Konsensus.

“Indonesia telah melakukan engagement dengan berbagai stakeholder dengan tujuan mendorong dialog nasional yang inklusif,” ujar Retno.

Pertemuan retreat para Menlu ASEAN bulan Februari pun menyepakati bahwa ASEAN memiliki solidaritas untuk menangani masalah Myanmar.

2. Indonesia bertemu dengan sejumlah Utusan Khusus untuk Myanmar

Staf Ahli Menlu RI untuk Diplomasi Kawasan, Ngurah Swajaya. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, untuk pertama kalinya, Indonesia sebagai ketua ASEAN telah melakukan pertemuan dengan sejumlah Special Envoy (Utusan Khusus), termasuk Special Envoy dari Sekretaris Jenderal PBB.

“Pertemuan Special Envoy ini juga dilakukan dengan para Special Envoy dari negara-negara tetangga Myanmar dan juga Special Envoy dari beberapa negara lainnya juga,” ungkapnya.

“Kenapa hal ini dilakukan? Tujuan utama untuk mendorong koordinasi dan sinergi sambil terus memperkuat sentralitas ASEAN,” tutur Retno.

Retno menuturkan, dengan engagement tersebut, tampak bahwa dukungan terhadap keketuaan Indonesia, sentralitas ASEAN, dan Lima Poin Konsensus tampak sangat kuat.

 

3. Indonesia paparkan perkembangan Myanmar di PBB

Pihak oposisi Myanmar merasa kehilangan kepercayaan kepada ASEAN dalam mengatasi masalah krisis di Myanmar. (Twitter.com/kzy_linn)

Pada 13 Maret 2023, Indonesia telah menyampaikan perkembangan soal Myanmar, utamanya implementasi Lima Poin Konsensus di depan Dewan Keamanan PBB di New York, AS.

“Dalam pertemuan tertutup itu, tampak jelas dukungan kuat terhadap keketuaan Indonesia dan Lima Poin Konsensus,” tegas Retno lagi.

Retno menegaskan, dirinya juga terus menekankan soal pentingnya penghentian tindak kekerasan di Myanmar, di mana saat ini frekuensinya semakin meningkat dan menimbulkan banyak korban.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us