Menlu Sugiono Bakal ke KTM OKI di Istanbul, Bahas Perang Iran-Israel

- KTM OKI ke-51 bahas isu Iran dan reformasi OKI
- Komitmen Indonesia untuk perdamaian dunia Islam
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dijadwalkan hadir dalam forum Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang akan diselenggarakan di Istanbul, Turki, pada 21–22 Juni 2025. Pertemuan ini menjadi sangat strategis mengingat dilangsungkan di tengah meningkatnya eskalasi konflik Iran dan Israel.
Dalam konferensi pers secara virtual, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Roy Soemirat mengungkapkan, Indonesia bersama dengan sekitar 22 negara anggota OKI telah mengeluarkan pernyataan bersama mengecam serangan Israel terhadap Iran. Inisiatif ini diumumkan pada 17 Juni 2025 waktu Kairo.
“Pemerintah Indonesia sudah menyampaikan inisiatif bersama dengan beberapa negara OKI untuk mengecam serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran,” ujar Roy.
Ia juga menambahkan, pernyataan bersama ini sedang diproses untuk diformalkan sebagai dokumen hasil yang akan diadopsi dalam KTM mendatang di Istanbul.
1. KTM OKI ke-51 bahas isu Iran dan reformasi OKI

Walaupun pertemuan ini merupakan agenda tahunan reguler OKI, dinamika geopolitik terbaru membuat format KTM tahun ini diperkirakan akan berubah. Akan ada penambahan mata agenda khusus untuk membahas secara khusus situasi di Iran.
Roy menuturkan, Menlu Sugiono dijadwalkan akan menyampaikan pandangan Indonesia terhadap tantangan global dan dunia Islam, antara lain konflik bersenjata Iran dan Israel, penyelesaian perang di Gaza, penguatan kerja sama pembangunan ekonomi negara OKI, dan upaya pengentasan kemiskinan.
Indonesia juga akan mendorong pentingnya reformasi internal OKI agar organisasi ini lebih responsif dan efektif dalam menghadapi tantangan global seperti konflik bersenjata, ekstremisme, dan ketimpangan sosial-ekonomi. Isu ini menjadi perhatian utama Indonesia dalam forum tersebut.
2. Komitmen Indonesia untuk perdamaian dunia Islam

Kehadiran Sugiono dalam KTM OKI ke-51 mencerminkan peran aktif diplomasi Indonesia dalam mendorong perdamaian dan keadilan global, khususnya bagi dunia Islam.
"Kehadiran Menlu juga mencerminkan diplomasi Indonesia yang tidak kenal lelah dalam menciptakan perdamaian, terutama dalam mendukung kemerdekaan Palestina," kata Roy.
Terlebih, Menlu Indonesia merupakan salah satu anggota Utusan Khusus OKI-Liga Arab dalam penyelesaian perang Gaza.
3. Komitmen bersama dan langkah konkret bagi umat Islam

Pertemuan para menteri luar negeri ini diharapkan akan menghasilkan resolusi-resolusi resmi dan Deklarasi Istanbul. Deklarasi ini diharapkan mencakup komitmen bersama serta langkah konkret untuk mengatasi tantangan global dan memperkuat solidaritas umat Islam.
Sebagai salah satu negara pendiri OKI sejak 1969, Indonesia terus menunjukkan kepemimpinan yang konsisten dalam memajukan kerja sama multilateral demi dunia yang lebih damai, aman, dan sejahtera.