Menlu Sugiono: Kemitraan RI-AS Strategis Majukan Demokrasi

- Sugiono soroti relasi Indonesia-AS yang makin strategis
- AS dukung program pemerintahan Prabowo Subianto
- Kemitraan Strategis Komprehensif antara kedua negara menjadi bukti kedekatan
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono, menyoroti relasi Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang makin strategis. Hal ini diungkapkan ketika ia menghadiri perayaan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia - AS, Jumat kemarin.
“Indonesia dan AS adalah mitra strategis dalam memajukan demokrasi, menciptakan perdamaian dan mendorong kemakmuran,” kata Sugiono, dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).
“Kedua negara juga baru saja menyelesaikan gelaran pemilu. Ini menunjukkan komitmen kedua negara terhadap demokrasi,” ucap dia.
1. AS dukung program pemerintahan Prabowo

Lebih lanjut, Sugiono juga menyatakan AS mendukung program pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. Hal ini dibahas ketika Prabowo bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada 12 November lalu di Washington DC.
“Indonesia siap memperkuat kerja sama yang baik antar kedua negara khususnya untuk program-program Asta Cita, termasuk di bidang investasi, ketahanan pangan dan energi, transformasi kesehatan dan pendidikan,” tegas Sugiono.
2. Hubungan kedua negara makin menguat

Sugiono juga menegaskan bahwa Kemitraan Strategis Komprehensif antar kedua negara yang diluncurkan tahun lalu menjadi bukti kedekatan kedua negara.
Hubungan diplomatik Indonesia-AS dimulai tanggal 30 Desember 1949 yang ditandai oleh penyerahan Surat-surat Kepercayaan dari Duta Besar AS pertama untuk Indonesia, H. Merle Cochran, kepada Presiden Sukarno di Jakarta.
3. Kemitraan dibangun atas kesamaan nilai

Hadir pula Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Lakhdhir yang menyampaikan selama 75 tahun, Indonesia dan AS telah menjadi sahabat dan mitra, berkolaborasi dalam berbagai isu penting bagi warga kedua negara.
“Kemitraan kita dibangun atas kesamaan nilai, prioritas untuk mencapai kemakmuran, pembangunan dan juga masyarakat kita”, ujarnya.
Diskusi dengan tema “75 Years of Indonesia and the US Diplomatic Relations and Beyond: Seizing Opportunities, Overcoming Challenges, and Moving Forward” ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dan menghadirkan 3 pembicara yaitu Duta Besar Soemadi Brotodiningrat, David Merrill (Presiden U.S.-Indonesia Society (USINDO) dan Prof. Siswanto, sejarawan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).