Menteri Lingkungan Brasil Resign, Diduga Dalang Deforestasi Amazon

Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Brasil, Ricardo Salles, mengundurkan diri setelah satu bulan Mahkamah Agung memerintahkan penyelidikan atas dugaan keterlibatannya dalam skema perdagangan kayu.
Salles merupakan sosok kontroversial yang diduga memecah belah masyarakat di bawah pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro. Ironisnya, sebagai menteri lingkungan, Salles diduga sosok di balik lonjakan deforestasi hutan Amazon.
"Saya telah menyampaikan pengunduran diri kepada presiden, yang mana dia terima,” kata Salles dalam konferensi pers di Istana presiden Brasilia, Rabu (23/6/2021), dikutip dari AFP.
1. Diduga sebagai dalang deforestasi Amazon

Salles berada di bawah pengawasan ketat sejak 19 Mei 2021, karena Mahkamah Agung mencurigai lelaki 46 tahun itu bersama pejabat tinggi di kementerian diduga terlibat kasus penebangan ilegal hutan hujan, yang kayunya dijual ke Eropa dan Amerika Serikat.
Polisi telah menggerebek rumah dan kantor kementerian lingkungan pada hari yang sama. Putusan itu juga memberi penyelidik akses ke rekening bank Salles dan menangguhkan 10 pejabat dari jabatan mereka, termasuk kepala badan perlindungan lingkungan (IBAMA).
Sebaliknya, Salles berkilah dengan mengklaim telah melindungi hutan, serta berhasil mencapai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, seperti pertambangan dan agribisnis, dengan kebutuhan perlindungan harta alam, seperti Amazon.
Sosok yang akan menggantikan posisi menteri adalah sekretarisnya untuk Amazon, Joaquim Alvaro Pereira Leite.
2. Salles hendak memangkas birokrasi untuk penebangan hutan

Salah satu momen politik Salles yang paling diingat pengkritiknya adalah rapat kabinet 2020. Saat itu, ia mengatakan pemerintah harus memanfaatkan momen pandemik COVID-19 untuk melonggarkan aturan lingkungan.
"Sekarang media hanya berbicara tentang COVID-19, kita perlu menggunakan momen tenang ini untuk mengubah semua peraturan," katanya.
Kemudian, Salles menyangkal apa yang ia katakan sebagai upaya merusak perlindungan lingkungan. Dia mengatakan apa yang ia upayakan adalah pemangkasan birokrasi. Kendati, para aktivis dan pakar menilai dia memfasilitasi perusakan lingkungan dari pada melawan.
3. Turunnya Salles disambut gembira para aktivis lingkungan

Penghancuran Amazon, sumber daya vital untuk mengendalikan perubahan iklim, telah meningkat pesat di Brasil sejak Bolsonaro dan Salles menjabat pada 2019. Deforestasi di Amazon Brasil melonjak 85 persen pada tahun pertama pemerintahannya, kerusakannya hampir lebih besar dari Puerto Rico.
Kerusakan terus berlanjut sejak bulan lalu, menetapkan rekor penebangan hutan terbaru untuk Mei, sebesar 1.180 kilometer persegi atau naik 41 persen dari tahun sebelumnya.
Observatorium Iklim, sebuah koalisi kelompok lingkungan Brasil, menyambut gembira berita keluarnya Salles. "Cetak ini! Pajang dan teriakkan dengan keras dan jelas di jalanan: dia jatuh!" cuitnya.
"Brasil tidak dapat terus memiliki seseorang yang bertanggung jawab atas kementerian lingkungan yang dengan sengaja bertindak melawan lembaga tersebut dan sangat merugikan negara," kata kelompok lingkungan Greenpeace dalam sebuah pernyataan.
Selain Salles, dilansir dari The Guardian, Menteri Luar Negeri Ernesto Araújo dan
Menteri Pertahanan Fernando Azevedo e Silva juga mengundurkan diri pekan ini. Satu per satu pendukung Bolsonaro mulai hengkang dari pemerintahan atas desakan masyarakat, yang menilai pemerintahannya gagal menangani pandemik.