MERC Kenang Sosok Direktur RS Indonesia yang Gugur Diserang Israel

- Kematian Marwan Al Sultan dan keluarganya menimbulkan duka mendalam bagi MERC Indonesia.
- Marwan terus memimpin RS Indonesia di Gaza Utara meski menghadapi ancaman serangan udara Israel dan keterbatasan sumber daya.
- MERC Indonesia mengenang kerja sama dengan Marwan dalam memulihkan layanan darurat dan operasional rumah sakit di Gaza.
Jakarta, IDN Times - MERC Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang menewaskan Direktur Rumah Sakit Indonesia dr. Marwan Al Sultan dan keluarganya. Mereka menegaskan, pembunuhan Marwan dan keluarganya merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip kemanusiaan.
“Pembunuhan Dr. Marwan Al Sultan dan keluarganya adalah pelanggaran berat terhadap prinsip kemanusiaan dan tindakan ketidakadilan yang harus dipertanggungjawabkan,” kata organisasi tersebut, dikutip dari pernyataan di Instagram resmi MERC Indonesia, Jumat (4/7/2025).
“Ini adalah hari berkabung bagi seluruh umat manusia. Kami menolak untuk tinggal diam,” tegas mereka.
1. Kematian Marwan menyisakan duka mendalam

MERC Indonesia mengatakan, sangat berduka atas kematian Marwan.
“Kami menerima kabar duka yang sangat mendalam atas wafatnya rekan sejawat kami tercinta, dr. Marwan Al Sultan, konsultan kardiologi intervensi dan Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara,” ucap MERC dalam pernyataannya.
Mereka mengungkapkan, Marwan bersama istri dan anak-anaknya, tewas akibat serangan udara langsung yang menghantam tempat tinggal sementara di wilayah utara Gaza.
2. Terus pimpin RS Indonesia meski banyak ancaman

Sejak dimulainya serangan ke Gaza pada 2023, Marwan, kata MERC, memimpin RS Indonesia meski menghadapi ancaman konstan serangan udara Israel dan keterbatasan sumber daya yang parah.
“la tak henti menyediakan layanan medis esensial bagi rakyat Palestina di Gaza Utara. Setelah blokade rumah sakit pada Desember 2024 yang membuat beliau terusir dari RS Indonesia, la tetap berada di Gaza utara dan kembali mengaktifkan RS Indonesia selama gencatan senjata Januari 2025,” kata mereka.
Marwan dikenal merupakan pekerja keras yang kooperatif dan semangat. “Dr. Al Sultan bekerja erat dengan berbagai tim kemanusiaan internasional, tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada dan Maroko,” sambung mereka.
Di bawah kepemimpinannya, kenang MERC, RS Indonesia menjadi pusat layanan kesehatan vital, bukan basis militer seperti yang dituduhkan Israel.
3. Mengenang kerja sama dengan Marwan

RS Indonesia merupakan sumbangan dari masyarakat Indonesia untuk Gaza melalui MERC. Karenanya, mereka mengenang kerja sama dengan Marwan semasa hidupnya.
“Antara Januari dan Maret 2025, tim EMT MER-C Indonesia berkolaborasi langsung dengan Dr. Al Sultan dalam memulihkan layanan darurat dan mengembalikan operasional rumah sakit secara penuh,” kata tim MER C.
la dikenal lugas, spontan, dan tegas dalam memimpin. “Rapat-rapat dengan beliau sering diisi dengan diskusi dan perdebatan sengit, namun selalu diakhiri dengan keakraban sambil minum kopi dan makan bersama,” sambung mereka.