Mesin Roket Epsilon S Jepang Meledak di Tanegashima

- Uji coba roket Epsilon S baru Jepang dihentikan akibat ledakan dan kebakaran
- Badan Antariksa Jepang sedang menyelidiki penyebab kegagalan uji coba tersebut
- Kegagalan ini berpotensi memperlambat kemajuan program antariksa nasional Jepang
Jakarta, IDN Times - Sebuah ledakan dan kebakaran telah menghentikan uji pembakaran roket bahan bakar padat Epsilon S baru Jepang di Pusat Antariksa Tanegashima di prefektur barat daya Kagoshima.
Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) melakukan pengujian tersebut pada Selasa (26/11/2024) dan kelainan pembakaran terjadi sekitar pukul 08:30 pagi waktu setempat, yakni 49 detik setelah pengujian tahap kedua roket dimulai. Uji coba tersebut dijadwalkan berlangsung sekitar 120 detik, NHK News melaporkan.
1. Tidak ada korban luka dari ledakan tersebut
Dilaporkan, api muncul lebih dulu sebelum suara ledakan terdengar, sekitar semenit kemudian dan asap putih mengepul di area tersebut.
Polisi setempat dan petugas pemadam kebakaran mengatakan tidak ada laporan korban luka. Api berhasil dipadamkan dalam waktu satu jam dan ledakan itu merusak fasilitas tersebut.
Manajer proyek Epsilon JAXA Takayuki Imoto mengatakan penyebab kebakaran tersebut masih belum jelas. JAXA sedang menyelidiki penyebab kegagalannya itu.
"Kami mohon maaf karena tidak dapat memenuhi harapan semua orang, tetapi hikmahnya adalah kami menemukan (masalah) tersebut saat uji coba di darat, sebelum menerbangkannya," ujarnya dalam jumpa pers.
"Kemungkinan akan memakan waktu setidaknya beberapa bulan untuk menyelidiki penyebabnya dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan," sambungnya, dikutip dari Reuters.
2. Kegagalan serupa terjadi pada tahun lalu

Pengujian tersebut dilakukan setelah kegagalan sebelumnya pada Juli 2023, ketika mesin yang sama meledak selama pengujian di Pusat Pengujian Roket Noshiro di timur laut Jepang. Ledakan terjadi akibat pembakaran yang tidak normal selama uji coba tahap kedua roket tersebut, sekitar 57 detik setelah penyalaan dimulai.
JAXA menyimpulkan bahwa ledakan tahun lalu disebabkan oleh sepotong logam dari kunci kontak yang meleleh dan merusak lapisan isolator termal yang menutup mesin, sehingga bahan bakar dapat terbakar dan menyebabkan ledakan. Hal itu menyusul kegagalan peluncuran roket Epsilon generasi sebelumnya pada tahun 2022.
Dikutip dari Kyodo News, Epsilon S merupakan salah satu roket andalan Jepang yang tengah dikembangkan oleh JAXA dan beberapa perusahaan lainnya. Roket tersebut akan menjadi penerus seri Epsilon saat ini, guna meningkatkan daya saing negara di pasar peluncuran satelit yang sedang berkembang.
Namun, kegagalan yang berkelanjutan berpotensi memperlambat kemajuan. Serta, menunda peluncuran perdana roket itu melampaui target akhir Maret dan menunda program antariksa nasional.
3. Ambisi Jepang dalam misi luar angkasa

Epsilon juga merupakan salah satu inti dari ambisi JAXA untuk membangun roket dengan biaya yang kompetitif di tengah munculnya penyedia peluncuran komersial Amerika, seperti pemimpin pasar SpaceX dan pembuat roket kecil Rocket Lab.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan dalam jumpa pers rutin bahwa pengembangan roket sangat penting untuk memastikan otonomi program luar angkasa Jepang.
Di sektor swasta, Space One yang didukung IHI Aerospace akan mencoba peluncuran kedua roket kecil Kairos pada 14 Desember, setelah peluncuran pertama meledak pada Maret. Perusahaan tersebut berambisi menjadi perusahaan Jepang pertama yang menempatkan satelit di orbit.