Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Miris! 5 Fakta Bocah AS 6 Tahun Tembak Gurunya di Kelas 

ilustrasi (Unsplash.com/Tim Mudd)
ilustrasi (Unsplash.com/Tim Mudd)

Jakarta, IDN Times - Kekerasan yang melibatkan senjata api kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Insiden terbaru melibatkan bocah enam tahun, yang disebut menembak gurunya di Richneck Elementary School di Virginia, Jumat (6/1/2023).

Menurut dugaan polisi yang masih melakukan penyelidikan, pemicu peristiwa adalah pertengkaran di ruang kelas satu, kelas yang biasanya untuk anak usia enam-tujuh tahun.

Abby Zwerner ditembak oleh muridnya dan mendapatkan luka yang bisa mengancam jiwa. Dia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Berikut ini adalah lima fakta dari peristiwa penembakan yang dilakukan oleh bocah enam tahun itu!

1. Penembakan bukan kecelakaan

Kekerasan senjata di AS sering terjadi dan kerap mengejutkan publik. Namun kekerasan yang melibatkan bocah berusia enam tahun dan baru duduk di kelas satu sekolah dasar sangat mengejutkan.

Peristiwa itu terjadi di Richneck Elementary School, kota Newport News, di negara bagian Virginia pada Jumat (6/1/2023). Steve Drew, kepala polisi setempat, mengatakan bahwa bocah itu memiliki pistol dan dibawa ke dalam ruang kelas.

Dilansir Al Jazeera, Drew menegaskan bahwa penembakan itu terjadi bukan karena kecelakaan tapi karena kesengajaan. Pelaku penembakan yang berusia enam tahun kini telah ditahan oleh pihak berwajib.

2. Guru yang ditembak sempat berteriak kepada murid lain untuk melarikan diri

Abby Zwerner, guru yang menjadi korban penembakan, dilaporkan menderita luka parah. Perawatan medis yang dilakukan segera membuat korban bisa bertahan dan sudah mulai menunjukkan tanda-tanda yang baik, meski masih dalam kondisi kritis.

Zwerner merupakan guru di sekolah tersebut, yang memiliki total murid sekitar 550 anak. Dilansir BBC, tidak diketahui secara jelas bagaimana bocah enam tahun itu mendapatkan pistol dan apa motivasi penembakan.

Namun dalam penjelasan Steve Drew, penembakan terjadi setelah adanya pertengkaran. Steve Gonzalez, salah satu orang tua yang anaknya berada di ruang kelas pada saat insiden, mengatakan bahwa Zwerner yang terkena peluru masih sempat berteriak kepada anak-anak lainnya dan menyuruh mereka melarikan diri.

3. Menjauhkan anak muda dari senjata api

Ilustrasi senjata api. (Pixabay.com/WorldSpectrum)
Ilustrasi senjata api. (Pixabay.com/WorldSpectrum)

Pengawas distrik sekolah umum di Newport News, George Parker, terkejut dengan penembakan. Melalui konferensi pers, Parker mengatakan bahwa dia membutuhkan komunitas untuk menjaga anak-anak tetap aman.

"Saya tidak bisa mengontrol akses ke senjata. Guru tidak dapat mengontrol akses ke senjata. Siswa kita mendapat pelajaran tentang kekerasan senjata dan apa yang dapat dilakukan senjata untuk mengganggu tidak hanya lingkungan pendidikan, tetapi juga keluarga, komunitas," kata Parker dikutip The Guardian.

Parker meminta para orang tua untuk menjauhkan anak-anak muda dari senjata. Dia mengatakan sekolah akan ditutup setidaknya hingga Senin demi kesehatan mental para staf dan murid-murid.

4. Sekolah memiliki fasilitas pendeteksi logam

ilustrasi (Unsplash.com/Heather Mount)
ilustrasi (Unsplash.com/Heather Mount)

Wali Kota Newport News, Phillip Jones, mengatakan pihak kepolisian terus menyelidiki keadaan di sekitar penembakan itu. Tapi dia mengaku tidak memiliki semua jawaban tentang bagaiaman bocah berusia enam tahun dapat menggunakan senjata api atau bagaimana dapat mengaksesnya.

Menurut BBC, Richneck Elementary School memiliki fasilitas pendeteksian logam. Namun para siswa diperiksa secara acak sehingga tidak semua anak diperiksa.

Petugas kepolisian menolak untuk membahas kontak apa pun yang terkait dengan orang tua bocah pelaku penembakan itu.

"Ini adalah hari yang kelam dalam sejarah kami dan saya pikir ini adalah bendera merah bagi negara," kata Jones.

5. Pelaku tidak dapat dihukum karena di bawah umur

Ilustrasi. (Pexels.com/Sora Shimazaki)
Ilustrasi. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Polisi juga tidak merinci penyebab pertengkaran atau rincian lain yang terjadi di kelas saat penembakan terjadi. 

Kasus tersebut, menurut Hukum Virginia, anak berusia 6 tahun tidak dapat diadili sebagai orang dewasa. Selain itu, bocah seusia tersebut dianggap terlalu muda untuk ditahan di Departemen Kehakiman Anak meski terbukti melakukan tindakan kriminal, kutip Associated Press.

Akan tetapi, seorang hakim akan punya wewenang untuk mencabut hak asuh orang tua dan menempatkan seorang anak di bawah pengawasan Departemen Layanan Sosial.

David Riedman, pendiri pusat data penembakan di sekolah AS sejak 1970, menyebut penembakan di Virginia adalah kasus langka. Sejauh ini, dia hanya tahu penembakan yang dilakukan oleh siswa berusia 6 tahun saat sekolah, hanya ada tiga insiden, yakni pada 2000 di Michigan, pada 2021 di Texas, dan di Mississippi pada 2021.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us

Latest in News

See More

Di Balik Panti Sosial, Cek Kesehatan Gratis Sentuh Lansia Terlantar

20 Nov 2025, 06:00 WIBNews