Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Myanmar Tak Dukung Timor Leste Gabung ASEAN, Kenapa?

Bendera Timor Leste (Dok. Wikipedia/Isabel Nolasco)
Bendera Timor Leste (Dok. Wikipedia/Isabel Nolasco)
Intinya sih...
  • Myanmar menolak keanggotaan Timor Leste karena dianggap terlibat dengan entitas yang menentang junta Myanmar.
  • Anggota ASEAN lainnya sudah menyetujui keanggotaan Timor Leste, namun Myanmar mendesak untuk menunda pertimbangan prosedural terkait.
  • Pertemuan tingkat Menlu ASEAN akan berat karena ketua akan mencari dukungan untuk menyambut Timor Leste sambil menghadapi tugas yang sulit dalam menyambut negara tersebut.

Jakarta, IDN Times - Myanmar mengumumkan tidak mendukung keanggotaan Timor Leste sebagai anggota terbaru ASEAN. Mereka menyampaikannya secara resmi kepada Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini.

Menurut rencana, Timor Leste akan masuk ke ASEAN pada Oktober 2025 mendatang. Adapun posisi resmi Myanmar baru-baru ini disampaikan kepada Malaysia yang menyatakan, Timor Leste telah gagal mematuhi prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri, sebagaimana tercantum dalam Piagam ASEAN.

1. Timor Leste dinilai terlibat dengan entitas yang menentang junta Myanmar

Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Melansir The Irrawady, Rabu (2/7/2025), Dewan Administrasi Negara (SAC) mendesak Timor Leste untuk menahan diri dari terlibat dengan entitas yang secara tegas menentang atau bertentangan dengan posisi negara-negara anggota ASEAN.

Entitas-entitas ini termasuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), pemerintah di pengasingan, dan pasukan perlawanan yang saat ini memerangi junta militer.

Surat yang ditandatangani oleh Han Win Aung, Direktur Jenderal dan Pemimpin alternatif Pertemuan Pejabat Senior (SOM) ASEAN-Myanmar menegaskan kembali, jika pemerintah Timor Leste terus melanggar prinsip non-intervensi dalam urusan internal Myanmar secara terang-terangan, mereka akan menindak tegas hal tersebut.

"Kami harus dengan tegas menolak segala pertimbangan untuk memberikan keanggotaan ASEAN kepada Timor Leste," ucapnya.

2. Anggota ASEAN lainnya sudah menyetujui keanggotan Timor Leste

ilustrasi Sekretariat ASEAN (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
ilustrasi Sekretariat ASEAN (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada Mei 2025 lalu, para pemimpin blok tersebut untuk menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11 pada akhir Oktober nanti. Dalam pernyataan bersama, para pemimpin menugaskan pejabat terkait untuk melaksanakan langkah-langkah prosedural penerimaan Timor Leste.

Myanmar telah mendesak ketua ASEAN dan Sekretariat ASEAN untuk menangguhkan semua pertimbangan prosedural terkait.

"Hingga Timor Leste merevisi pendekatannya dan menunjukkan komitmen yang jelas untuk memperbaiki kebijakannya terhadap Myanmar," kata junta lewat surat yang dikutip oleh Thai PBS World.

3. Pertemuan tingkat Menlu ASEAN akan berat

Logo keketuaan Malaysia di ASEAN 2025. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Logo keketuaan Malaysia di ASEAN 2025. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Pada Mei, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengadakan konferensi video dengan para pemimpin Pemerintah Persatuan Nasional, termasuk Perdana Menteri Kerajaan Perpaduan Nasional (NUG) Myanmar, Mahn Winn Khaing Thann.

Komunikasi ini terjadi setelah pertemuan langsung Anwar dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing di Bangkok untuk membahas bantuan kemanusiaan dan proses perdamaian di Myanmar. Pembicaraan tersebut menandai pertemuan pertama yang diakui publik antara NUG dan anggota ASEAN.

Sumber-sumber menambahkan, selama Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN mendatang dari 9-11 Juli 2025, ketua akan menghadapi tugas yang sulit dalam menyambut Timor Leste sambil mencari dukungan Myanmar.

Pada pertemuan puncak Mei lalu, perwakilan Myanmar, Sekretaris Tetap Urusan Luar Negeri Aung Kyaw Moe, tidak mengomentari masalah keanggotaan Timor Leste.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us